Universitas Andalas Kukuhkan Tujuh Guru Besar Baru, Perkuat Riset Inovatif dari Zeolit hingga Sejarah Sosial

Universitas Andalas Kukuhkan Tujuh Guru Besar Baru, Perkuat Riset Inovatif dari Zeolit hingga Sejarah Sosial

Pengukuhan 7 Guru Besar Universitas Andalas. [Foto: Padangkita]

Padang, Padangkita.com – Universitas Andalas (UNAND) resmi mengukuhkan tujuh guru besar baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Prosesi pengukuhan yang berlangsung khidmat ini digelar di Convention Hall, Kampus Limau Manis, Padang, pada Sabtu (23/8/2025).

Penambahan tujuh guru besar ini menjadi tonggak penting yang menegaskan komitmen UNAND sebagai universitas riset terkemuka di Indonesia.

Kehadiran para profesor baru ini diharapkan mampu mengakselerasi lahirnya inovasi dan solusi berbasis penelitian untuk menjawab berbagai tantangan nasional, mulai dari sektor lingkungan, kesehatan, teknologi, hingga sosial-humaniora.

Ketujuh guru besar yang dikukuhkan beserta judul orasi ilmiahnya adalah:

  1. Prof. Dr. Zilfa, M.S., Guru Besar Tetap bidang Ilmu Kimia Analitik (FMIPA) dengan orasi ilmiah berjudul "Potensi Zeolit Alam Sumatera Barat Untuk Perbaikan Kualitas Air Serta Penanganan Limbah Organik dan Anorganik".
  2. Prof. Dr. Suryati, M.Si., Guru Besar Tetap bidang Kimia Organik Bahan Alam (FMIPA) dengan orasi ilmiah "Potensi Minyak Atsiri Tumbuhan Sumatera Barat sebagai Senyawa Aktif Antikanker, Antimikroba, dan Antioksidan".
  3. Prof. Dr. Armaini, M.S., Guru Besar Tetap bidang Ilmu Biokimia Pangan (FMIPA) dengan orasi ilmiah "Peran Strategis Mikroalga dalam Inovasi Riset Obat dan Suplemen Alami di Era Bioteknologi".
  4. Prof. Yenny Narny, M.A., Ph.D., Guru Besar Tetap bidang Ilmu Sejarah Sosial (FIB) dengan orasi ilmiah "Sejarah Sosial: Resiliensi dan Pelajaran Bertahan Hidup dari Pembunuhan Massal 1965".
  5. Prof. Dr. Dodi Devianto, M.Sc., Guru Besar Tetap bidang Ilmu Statistika dan Sains Data (FMIPA) dengan orasi ilmiah "Statistika dan Sains Data dalam Era Digital: Menggabungkan Kekuatan Analisis Deret Waktu dan Kecerdasan Buatan".
  6. Prof. Dr. Anthoni Agustien, M.S., Guru Besar Tetap bidang Mikrobiologi (FMIPA) dengan orasi ilmiah "Eksplorasi Bakteri Termofilik Sumatera: Potensi Bioteknologi untuk Industri, Enzim, Bioenergi, dan Biomedis Berbasis Sumber Daya Hayati".
  7. Prof. Dr. Henny Herwina, Guru Besar Tetap bidang Ilmu Entomologi (FMIPA) dengan orasi ilmiah "The Green Guardians: Serangga di Jantung Konservasi Hayati".

Pengukuhan secara simbolis ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan oleh Ketua Dewan Profesor, Prof. apt. Marlina, dan disaksikan oleh Wakil Rektor I UNAND, Prof. Dr. Syukri Arief.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Prof. Syukri Arief menyatakan bahwa pengukuhan ini merupakan bukti nyata kontribusi UNAND dalam melahirkan sumber daya manusia unggul di bidang keilmuan.

“Guru besar memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan Tridharma Perguruan Tinggi. Mereka adalah motor penggerak inovasi sekaligus inspirasi bagi para dosen muda dan mahasiswa untuk terus berkarya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengukuhan ini mempertegas konsistensi UNAND untuk menghasilkan penelitian berkelanjutan, pengabdian yang berdampak, serta lulusan yang kompetitif di tingkat global.

“Jadikan ilmu sebagai jalan pengabdian, penelitian sebagai lumbung harapan, dan pengabdian sebagai bukti cinta pada bangsa,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Profesor Prof. apt. Marlina menyoroti keragaman dan kedalaman riset yang dipaparkan oleh para guru besar baru. Menurutnya, orasi ilmiah yang disampaikan menunjukkan kekayaan intelektual UNAND yang mampu menyentuh berbagai aspek kehidupan.

"Kita telah menyaksikan bagaimana potensi sumber daya alam Sumatera Barat, seperti zeolit, minyak atsiri, hingga mikroalga, dapat dikembangkan untuk kesehatan dan lingkungan. Di sisi lain, kita juga diajak memahami resiliensi masyarakat melalui kajian sejarah sosial yang mendalam," jelasnya.

Prof. Marlina juga mengapresiasi relevansi penelitian di era digital, seperti kolaborasi analisis deret waktu dengan kecerdasan buatan, serta eksplorasi bioteknologi dari bakteri termofilik yang sangat potensial untuk industri.

Baca Juga: Universitas Andalas Peringkat 6 SINTA, LPPM Optimis Bertahan di 10 Besar

“Kehadiran para guru besar ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga sumber kekayaan intelektual yang akan memperkuat bangsa. Harapannya, ilmu yang dihasilkan dapat mencerahkan dan bermanfaat bagi kemanusiaan serta kelestarian alam,” pungkasnya. [hdp]

Baca Juga

Polemik UKT 2025, Universitas Andalas Beberkan Data Bantuan dan Alasan Mahasiswa Batal Mendaftar
Polemik UKT 2025, Universitas Andalas Beberkan Data Bantuan dan Alasan Mahasiswa Batal Mendaftar
Bank Nagari dan RS Unand Tingkatkan Kerja Sama Strategis dalam Layanan Kesehatan - Keuangan
Bank Nagari dan RS Unand Tingkatkan Kerja Sama Strategis dalam Layanan Kesehatan - Keuangan
Unand Kukuhkan Posisi di Peringkat 8 Nasional, Wisuda III Hasilkan Ribuan Lulusan Berintegritas
Unand Kukuhkan Posisi di Peringkat 8 Nasional, Wisuda III Hasilkan Ribuan Lulusan Berintegritas
FK Unand Jadi Tuan Rumah Muktamar AIPKI 2025, Dorong Peningkatan Dokter di Indonesia
FK Unand Jadi Tuan Rumah Muktamar AIPKI 2025, Dorong Peningkatan Dokter di Indonesia
Universitas Andalas Kukuhkan Lima Guru Besar Baru dari Fakultas Teknik
Universitas Andalas Kukuhkan Lima Guru Besar Baru dari Fakultas Teknik
SIMA 2025: Universitas Andalas Pertegas Komitmen sebagai Kampus Ramah Disabilitas, Hadirkan Ujian Inklusif
SIMA 2025: Universitas Andalas Pertegas Komitmen sebagai Kampus Ramah Disabilitas, Hadirkan Ujian Inklusif