Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (Unand) secara resmi menjadi penerima program kemashlahatan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Serah terima program ini dilangsungkan dalam sebuah acara yang digelar di Convention Hall kampus Unand Limau Manis pada Kamis (6/3/2025), menandai babak baru sinergi antara institusi pendidikan tinggi terkemuka di Sumatera Barat ini dengan BPKH dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Program kemashlahatan BPKH ini disalurkan melalui Rumah Zakat, dan memberikan beragam manfaat bagi civitas akademika Unand. Dalam acara serah terima tersebut, sekitar 200 mahasiswa Unand berkesempatan untuk berbuka puasa bersama.
Selain itu, sejumlah civitas akademika, termasuk mahasiswa dan tenaga kependidikan, juga menerima paket bingkisan lebaran spesial sebagai bagian dari program penerima manfaat.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran influencer Al-Quran, Sanju Yeda Oksa, yang berbagi kisah inspiratif kepada para hadirin.
Pimpinan BPKH RI, Hary Alexander, dalam sambutannya menjelaskan alasan BPKH memilih Unand sebagai mitra program kemashlahatan.
Menurutnya, BPKH ingin memperluas jangkauan manfaat programnya agar tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, namun juga menjangkau wilayah lain di Indonesia, termasuk Sumatera Barat.
“Kami sengaja membawa kegiatan ini ke Universitas Andalas agar terjadi distribusi yang merata. Selama ini, kegiatan BPKH serta bantuan-bantuan banyak terpusat di Pulau Jawa. Kami ingin mendistribusikannya ke universitas yang membanggakan ini,” ungkap Hary Alexander.
Hary Alexander juga menegaskan bahwa bantuan dan manfaat yang disalurkan BPKH kepada masyarakat berasal dari dana abadi umat, bukan dari setoran dana haji.
Dana abadi umat ini merupakan hasil efisiensi pengelolaan keuangan haji yang terus menerus dilakukan oleh BPKH, yang saat ini telah mencapai Rp3,9 triliun dengan hasil sebesar Rp250 miliar per tahun.
Dana tersebut kemudian disalurkan melalui berbagai lembaga mitra, seperti Rumah Zakat (Rp20 miliar per tahun), Muhammadiyah (Rp80 miliar per tahun), Nahdlatul Ulama (Rp80 miliar per tahun), dan BAZNAS (Rp50 miliar per tahun).
Unand menyambut baik program kemashlahatan ini dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BPKH untuk membuka peluang kerjasama yang lebih luas di masa depan. MoU tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor I UNAND, Prof. Syukri Arif, dan Pimpinan BPKH, Hary Alexander.
Prof. Syukri Arif menyampaikan bahwa salah satu bentuk kerjasama yang sangat dibutuhkan Unand adalah dukungan beasiswa bagi mahasiswa.
Ia mengungkapkan bahwa setiap tahun, Unand menerima sekitar 2.500 mahasiswa yang membutuhkan beasiswa, sementara kuota Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) hanya mencukupi sekitar 1.400 mahasiswa.
“Sisanya, kami harapkan dari berbagai pihak seperti alumni, lembaga, sumbangan, dan lain-lain. Untuk mencukupkan kebutuhan beasiswa ini, peran BPKH sangat kami butuhkan. Dengan dukungan beasiswa, mahasiswa kami dapat berkuliah dengan baik dan nyaman,” pungkas Prof. Syukri.
Baca Juga: Bank Nagari Serahkan Bantuan Mobil Patroli saat Jalan Sehat Dies Natalis ke-67 UNAND
Kerjasama antara Unand dan BPKH ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan umat, khususnya di lingkungan kampus Unand dan Sumatera Barat. [*/hdp]