Tujuh Hari Belum Juga Ditemukan, Pencarian Nelayan yang Hilang di Laut Tiku Dihentikan

Lubuk Basung, Padangkita.com - Tim Pencarian dan Pertolongan atau SAR (Search and Rescue) gabung terus berupaya mencari Rio, 35 tahun, nelayan yang dinyatakan hilang di perairan Tiku sejak Selasa (27/7/2020) lalu.

Hari ini, Senin (3/8/2020) merupakan hari terakhir operasi pencarian nelayan asal Jorong Pasia Paneh, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjuang Mutiara, Kabupaten Agam itu.

Sebelumnya, Rio dinyatakan hilang pada saat pergi memancing di perairan Tiku bersama rekan-rekannya menggunakan kapal jenis bagan. Rio diduga terjatuh ke laut saat menuju lokasi memancing.

Koordinator Pos Basarnas Pasaman, Zulfahmi mengatakan, untuk mengintensifkan pencarian, sebanyak 18 unit armada dikerahkan. Di antaranya satu unit dari Basarnas, satu unit dari Pol Airud, satu unit dari BPBD dan 14 unit kapal nelayan warga.

Dengan armada sebanyak itu, kata dia, setidaknya melibatkan sebanyak 45 personel gabungan, yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Polisi, TNI dan masyarakat. Pencarian saat ini difokuskan pada perairan tengah Tiku dan Pantai Tiku.

Baca juga: Sempat Ditemukan, Jelang Dievakuasi Nelayan Hilang di Perairan Tiku Kembali Dibawa Arus

"Sesuai dengan peraturan Basarnas, hari ini adalah hari terakhir pencarian, mungkin nanti sore sekitar pukul 18.00 WIB pencarian resmi akan dihentikan, dan akan kita sampaikan kepada keluarga korban" ujar Zulfahmi saat dihubungi Padangkita.com, Senin (3/8/2020).

Sejak korban sempat ditemukan salah seorang seorang nelayan pada Sabtu (1/8/2020), hingga saat ini timnya masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Baca juga: Enam Armada dan 30 Personel Diterjunkan Mencari Nelayan Hilang di Perairan Tiku

Sebelumnya, sekitar 21 mil dari bibir pantai Tiku, seorang nelayan yang bernama Arman Aciak, secara tidak sengaja menemukan korban dalam keadaan mengambang sekitar pukul 16.45 WIB. Namun saat akan dievakuasi oleh tim SAR, jasad yang diduga kuat adalah Rio, kembali dibawa arus.

"Sekarang tim masih di tengah untuk melakukan penyisiran. Semenjak ditemukan itu, tidak ada lagi tanda-tanda keberadaannya. Namun berdasarkan keilmuan, dengan foto kondisi korban yang terlihat, mungkin korban sudah tidak utuh lagi, dan itu akan semakin mempersulit pencarian," tutur dia.

Baca juga: Nelayan Tiku Selatan Agam Dilaporkan Hilang Saat Pergi Memancing ke Labuhan Tiku

Apalagi lanjut dia, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Angin yang cukup kencang, gelombang yang agak tinggi, dan sesekali terjadi badai, telah menjadi penghambat proses pencarian. Sehingga, beberapa kali proses pencarian harus terhenti.

"Sekarang cuaca lagi tidak bersahabat, dan kemungkinan korban juga sudah semakin terbawa arus." [mfz/pkt]


Baca berita Agam terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Banjir Lahar Dingin Marapi, Gubernur Mahyeldi Minta Seluruh Pihak Sinergi dan Respons Cepat
Banjir Lahar Dingin Marapi, Gubernur Mahyeldi Minta Seluruh Pihak Sinergi dan Respons Cepat
One Way Padang – Bukittinggi selama Mudik Lebaran, Ini Perubahan Jalur Lalu Lintas di Agam
One Way Padang – Bukittinggi selama Mudik Lebaran, Ini Perubahan Jalur Lalu Lintas di Agam
Kerbau Warga di Palembayan Mati Diduga Diterkam Harimau, BKSDA Pasang Kamera Pemantau  
Kerbau Warga di Palembayan Mati Diduga Diterkam Harimau, BKSDA Pasang Kamera Pemantau  
Produk Sulaman Agam yang Dipamerkan di Inacraft Diborong Pengunjung asal Malaysia
Produk Sulaman Agam yang Dipamerkan di Inacraft Diborong Pengunjung asal Malaysia
Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blind Spot di Agam, Ini Janji Gubernur
Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blind Spot di Agam, Ini Janji Gubernur
Bertemu Para Kepsek di Agam, Gubernur Mahyeldi Bahas soal Generasi Muda Berkarakter
Bertemu Para Kepsek di Agam, Gubernur Mahyeldi Bahas soal Generasi Muda Berkarakter