Tuai Beragam Kritikan, Bupati Pessel Beberkan Alasan Penggantian Nama Puncak Paku

Berita Pesisir Selatan hari ini dan berita Sumbar hari ini: Tidak ada nilai sejarah yang terkandung pada nama Puncak Paku tersebut

Puncak paku di kawasan wisata bahari Mandeh, Pesisir Selatan. (Foto: Ist)

Berita Pesisir Selatan hari ini dan berita Sumbar hari ini: Tidak ada nilai sejarah yang terkandung pada nama Puncak Paku tersebut

Painan, Padangkita.com- Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Rusma Yul Anwar memberikan klarifikasi terkait rencana perubahan nama "Puncak Paku" Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan menjadi "Puncak Jokowi".

Rencana penggantian nama tersebut mendapatkan respon beragam dari berbagai kalangan masyarakat, ada yang pro dan yang kontra.

Menanggapi hal itu, Rusma Yul Anwar mengatakan, alasannya mengganti nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi karena memiliki nilai sejarah bagi Pesisir Selatan.

Menanggapi keributan di media sosial itu, Bupati Rusma Yul Anwar mengatakan, tidak ada nilai sejarah yang terkandung pada nama Puncak Paku tersebut.

Menurutnya, saat Kawasan Mandeh tidak pernah dikunjungi banyak orang, namun tiba-tiba dikunjungi oleh Presiden RI Joko Widodo, kemudian viral, itu adalah peristiwa yang bersejarah.

"Kalau penamaan Puncak Paku disebut ada peristiwa sejarahnya, saya tidak berani mengatakan hal itu," katanya, Senin (26/4/2021).

Tujuan penggantian nama tersebut, Kata Rusma adalah bentuk penghargaan kepada Jokowi yang telah melepaskan Mandeh dari kondisi tertinggal menjadi terkenal seperti sekarang ini.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terbawa arus Pilpres lalu, sebab secara de fakto dan de jure tidak terbantahkan bahwa Jokowi adalah Presiden terpilih.

"Ini bukan persoalan cari muka atau menjilat. Ini saya lakukan demi kemajuan daerah," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan usulan pergantian nama Puncak Paku jadi Puncak Jokowi saat kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno ke Pesisir Selatan pada Jum'at (23/4/2021).

Alasan pergantian nama itu karena Presiden Jokowi, kawasan Mandeh menjadi populer dan dikenal banyak wisatawan, baik lokal hingga mancanegara.

Hal itu bermula saat kedatangan Jokowi pada 2015 lalu, dalam rangka peresmian Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh.

"Atas arahan Bapak Presiden, dalam tempo dua tahun, akses Kawasan Mandeh ditingkatkan dan diaspal hotmix," jelas Rusma.

Sehingga menjadikan Kawasan Mandeh yang semula hanya bisa ditempuh menggunakan transportasi laut, kini mudah di datangi wisatawan.

Menurut Menteri Sandiaga Salahudin Uno, berbagai macam branding yang dibuat tujuannya adalah untuk memikat daya tarik wisatawan di suatu destinasi.

"Iya, kemarin ada yang menamakan pantai Ma'rruf Amin, di Pariaman dan sekarang Puncak Jokowi di Mandeh. Silakan saja, buat kita tentunya bagaimana menarik pariwisata dengan konsep protokol kesehatan, dan branding itu sangat biasa," ujarnya.

Brand Puncak Paku Diganti, Sejumlah Warganet Kisruh di Medsos

Dari pantauan Padangkita di sejumlah media sosial, rencana pergantian nama Puncak tersebut mendapatkan kritikan dari netizen di media sosial.

Beberapa diantaranya, ada yang mendukung namun sebaliknya tidak sedikit yang menilai rencana Bupati menganti nama "Puncak Paku" berganti "Puncak Jokowi" merupakan sesuatu hal yang keliru karena alasannya, "Puncak Paku" memiliki nilai sejarah.

Salah satunya di akun media sosial dalam grup Pessel Peduli menyatakan, "Apalah arti sebuah nama. Tak ada yang harus diributkan. Sekarang, nama Puncak Paku akan diganti Puncak Jokowi. Mungkin tidak lama lagi, nama Kabupaten Pessel diganti Kabupaten Jokowi," tulis akun Rizky Fauzi di grup Facebook Pessel Peduli yang beranggota 14 ribu anggota.

Akun lainnya menuliskan, "Hanya untuk cari panggung mudah se apak ganti namo Puncak Paku jadi Puncak Jokowi, baoklah baiyo-iyo tokoh-tokoh sejarah di Koto XI Tarusan apo lai setuju masyarakat sekitar dituka namo jo Puncak Jokowi.

Baca juga: Antisipasi Dampak Limbah, DLH Pessel Pantau Usaha Peternakan Secara Berkala

Dilanjutkannya, "Oo .....Pak rancak, kok coiko baru jadi bupati alah main tuka ajo namo yang penuh sejarah kecewa urang me pak. (Hanya untuk cari panggung begitu mudah bapak mengganti nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi, ikut sertakan tokoh-tokoh sejarah di Kecamatan Koto XI Tarusan, apakah masyarakat sekitar setuju pengantian nama tersebut. Baru menjabat bupati sudah main tukar saja nama puncak yang penuh sejarah itu, orang kecewa," tulis akun bernama Mak Unyiang. [rna]

https://www.youtube.com/watch?v=twyWv8njC7g

Baca berita Pesisir Selatan hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra  juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan