Batusangkar, Padangkita.com - Karapan sapi tidak hanya ada di Madura, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, tradisi serupa disebut dengan pacu jawi (pacu sapi) .
Pacu jawi merupakan alek anak nagari (helat anak nagari/desa) Kabupaten Tanah Datar yang dilaksanakan usai panen padi sebagai ungkapan rasa syukur dan suka cita.
Di tanah datar, Alek pacu jawi digelar di empat kecamatan yakni kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum dan Sungai Tarab.
Tradisi hanya ditonton oleh masyarakat setempat tetapi juga dilirik wisatawan lokal dan mancanegara sebagai destinasi yang dikunjungi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma pada penutupan Alek Pacu Jawi di Sawah Payo Nagari Parambahan, Lima Kaum, Sabtu (23/3).
"Pacu jawi adalah iven anak nagari kita dan saat ini sudah mendunia, ini terbukti dengan banyaknya para pencinta fotografi dalam dan luar negeri yang datang untuk mengabadikan momen-momen menarik dalam balapan sapi di atas lumpur sawah tersebut, jadi mari kita dukung bersama-sama", katanya, dilansir laman resmi pemerintah Kabupaten Tanah Datar, tanahdatar.go.id.
Zuldafri juga juga mengingatkan nilai luhur yang terkandung di dalam tradisi pacu jawi. Menurutnya, selain meningkatkan silaturahim juga mengenalkan adat dan budaya. Sebagai contoh, tradisi membawa makanan dengan talam/jamba saat pacu jawi dihelat.
“Iven ini sangat bermanfaat selain harga sapi-sapi ini naik hingga mencapai Rp.50 juta per ekor juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya, karena banyaknya masyarakat yang berjualan aneka makanan, minuman dan lainnya,” ucapnya.
Alek anak nagari pacu jawi yang dilaksanakan pada tanggal 2, 9, 16, 23 Maret itu, dimenangkan oleh sapi bernama Epy Tanah, kedua Tando Silabuak, ketiga Mambo dan Gadiang.
Kepada pemilik sapi, Zuldafri menyerahkan hadiah berupa bingkisan yang sudah disediakan panitia, didampingi Kabid Olahraga Dinas Parpora H. Jemmy, Wali Nagari Parambahan, fotografer mancanegara dan ratusan masyarakat pecinta pacu jawi. (*/pkt-03)