Denpasar, Padangkita.com – Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan baru saja selesai melakukan penilaian terhadap Jalan Tol Bali – Mandara.
Hasilnya, menurut Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan bidang Pakar Kebijakan Publik, Agus Pambagio Jalan Tol Bali - Mandara telah melebihi standar minimal jalan tol, karena memiliki ciri khas dan mengedepankan kearifan lokal.
“Saya berharap Jalan Tol Bali - Mandara semakin lebih baik dalam setiap layanan dan pengelolaannya karena kita ingin standar Jalan Tol lain juga seperti Jalan Tol ini, terutama dari sisi beautifikasi yang sudah melakukan penyesuaian apalagi akan mendukung kegiatan G20 pada November mendatang,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Minggu (6/11/2022).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengamanatkan kepada setiap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk terus meningkatkan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan, karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.
Endang Setyaningrum selaku Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan bidang Kebersihan dan Manajemen Persampahan menambahkan, Jalan Tol Bali - Mandara adalah salah satu jalan tol yang berkarakter.
“Selain itu, jalan tol ini sudah semakin meningkat dari tahun ke tahun, sehingga sisi keberlanjutannya harus terus dipertahankan. Seperti halnya pada tahun 2022 Jalan Tol Bali - Mandara telah menerapkan hemat energi yakni sudah adanya Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Water Recycling,” ungkapnya.
Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpasang di Jalan Tol Bali - Mandara tersebut sebagai salah satu infrastruktur ramah lingkungan yang turut mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas maksimum 400 Kilowatt-peak (kWp) dipasang di enam titik, masing-masing di akses masuk dan keluar jalur motor di 3 gerbang tol Jalan Tol Bali - Mandara. Pasokan listrik yang digunakan melalui PLTS tersebut akan menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), kantor operasional dan juga gerbang tol.
Direktur Utama PT JBT I Ketut Adiputra Karang menambahkan, penataan Jalan Tol Bali - Mandara yang berbasis green environment dalam menyambut penyelenggaraan Presidensi G20 di Bali pada November 2022 juga selaras dengan konsep Jalan Tol Berkelanjutan.
“Kami juga berharap dengan peningkatan pelayanan ini dapat semakin memberikan nilai tambah bagi perusahan dan pengguna Jalan Tol khususnya,” kata Adi.
PT Jasa Marga Bali Tol juga telah melakukan sejumlah penataan lanskap, coating tiang pancang, railing dan barrier, green environment dalam program penanaman total 756.800 bibit mangrove dan penanaman pohon hingga pembuatan taman.
Kemudian, green energy dalam pembangunan PLTS, hingga penambahan budaya lokal Bali pada ornamen Penerangan Jalan Umum (PJU), renovasi gerbang tol dan pemasangan karya seni patung penari Bali.
Sebagai informasi, Jalan Tol Bali - Mandara sepanjang 12,7 km merupakan jalan tol atas laut pertama di Indonesia dan salah satu tol atas air terpanjang di dunia. Jalan tol ini juga menjadi satu-satunya jalan tol di Indonesia yang memiliki jalur sepeda motor.
Baca juga: Jalan Tol Atas Air Terpanjang di Dunia Ini Dipercantik Demi G20 di Indonesia
Dalam mendukung kelancaran dan keamanan berkendara khususnya pengendara sepeda motor juga telah dipasang alat pengukur kecepatan angin di setiap gerbang tol (Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa). Jika kecepatan angin mencapai 40 km atau lebih jalan tol ditutup sementara guna menghindari risiko kecelakaan. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News