Padang Panjang, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Yaruki menggelar pelatihan bahasa dan budaya Jepang.
Kepala DPMPTSP, Fhandy Ramadhona mengungkapkan sebanyak 27 pelajar yang diberi pelatihan selama empat bulan kedepan di SMK Karya, Padang Panjang.
"Peserta diberi pengetahuan bahasa level dasar, yaitu Noriokusikeng 5 (N5) dan N4. Ini merupakan pelatihan kelima yang digelar sejak menjalin kerja sama dengan LPK Yaruki pada 2020." terangnya dilansir Rabu (1/3/2023).
Sementara itu, Sense Suci Fitra Yani mengatakan, peserta pelatihan bukan hanya diajarkan ilmu berbahasa melainkan juga budaya kerja di Jepang.
“Sikap kerja orang Jepang ialah disiplin, tepat waktu. Satu detik saja tidak boleh terlambat. Budaya malu ada di Jepang. Kita harus datang lebih awal. Ini kita tanamkan pada peserta,” sebutnya.
Dan hasilnya setelah dibuka sejak pertengahan Februari lalu, saat ini peserta pelatihan tidak ada lagi yang terlambat. Bila telat, ada sanksi yang didapat.
"Satu menit, push up 10 kali, dua menit 20 kali. Sejauh ini paling lama telatnya tiga menit,” ujar Sense Suci Fitra Yani.
Sebelum masuk ruangan kelas, sepatu harus dilepas. Semua peserta pelatihan tidak dibenarkan membawa alas kaki. Karena, ruang kelas sebagai tempat menimba ilmu, harus nyaman, bersih dan rapi.
Adapun pengetahuan berbahasa Jepang para peserta, sebut Suci, sudah memasuki bab 4 pada level N5.
“N5 ini level dasar. Sebelum masuk pada N5, mereka terlebih dahulu belajar huruf Hiragana, Katakana, pengenalan kata dan angka,” ujarnya.
Dikatakannya lagi, pada pelajaran bab 1 diajarkan perkenalan diri, bab 2 mengenal kata tunjuk benda, bab 3 kata mengenal tunjuk tempat, dan bab 4 merangkai kalimat.
Baca Juga : Ditjen Perkeretaapian Dukung Pemko Padang Panjang Jadikan Aset Kereta Api sebagai Destinasi Wisata
“Peserta pelatihan mulai mengetahui cara membuat kalimat positif, kalimat negatif, kalimat positif dalam bentuk lampau, kalimat negatif bentuk lampau, dan kalimat tanya. Mereka sangat bersemangat,” tuturnya. [*/hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News