Tinggal 3 Pekan Sisa, 7 Tim Bersaing Ketat Hindari Degradasi di BRI Liga 1
Padang, Padangkita.com – Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia, BRI Liga 1 2024/25, telah memasuki fase krusial dan hanya menyisakan tiga pekan pertandingan lagi.
Kendati gelar juara sudah dipastikan, persaingan ketat justru tersaji di papan bawah klasemen, di mana sebanyak tujuh tim masih harus berjuang keras untuk memperebutkan posisi aman demi bertahan di liga elit musim depan.
Sebagaimana diketahui, tiga tim yang finis di posisi terbawah (peringkat 16, 17, dan 18) pada akhir musim ini akan terdegradasi ke Liga 2.
Saat ini, tim yang berada di posisi paling genting dan menduduki zona merah adalah PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Kedua tim ini masih tertahan di peringkat 17 dan 18 klasemen sementara dengan koleksi 25 poin. Secara matematis, dengan tiga laga tersisa, mereka masih memiliki peluang untuk merangkak naik hingga posisi ke-13, meskipun skenario ini sangat bergantung pada hasil pertandingan tim-tim di atas mereka yang juga memperebutkan poin.
Satu tim lain yang juga masih berada di zona merah adalah PS Barito Putera, yang menempati posisi ke-16 dengan 30 poin. Peluang tim berjuluk Laskar Antasari ini untuk tetap bertahan di BRI Liga 1 musim depan secara matematis jauh lebih besar ketimbang PSS Sleman dan PSIS Semarang, mengingat jarak poin mereka dengan tim-tim di atasnya cukup dekat.
Barito Putera hanya terpaut tipis dari tim-tim di atas zona degradasi. Mereka tertinggal satu poin dari Semen Padang FC yang berada di posisi ke-15 dengan 31 poin, berjarak dua poin dengan Persis Solo (32 poin) di peringkat ke-14, dan tiga poin dari Madura United FC (33 poin) di posisi ke-13.
Di posisi ke-12 klasemen, ada Persik Kediri dengan torehan total 37 poin. Secara matematis, perolehan poin Persik masih mungkin dikejar oleh Barito Putera jika Barito meraih poin maksimal sementara Persik terus kehilangan poin di sisa laga. Namun, satu kemenangan saja di sisa tiga laga terakhir sudah cukup untuk memastikan Persik Kediri aman dari ancaman degradasi, menunjukkan posisi mereka yang relatif lebih baik.
Menarik dicermati, dari tujuh tim yang posisinya belum sepenuhnya aman saat ini, Semen Padang FC menunjukkan tren performa paling positif dengan mencatat tiga kemenangan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir mereka.
Kontras, Persik Kediri belum meraih kemenangan dalam 13 pertandingan terakhir, sementara PSIS Semarang juga tanpa kemenangan dalam 11 laga terakhir, sebuah catatan buruk yang membuat posisi mereka kian terancam.
Situasi di papan bawah dipastikan akan semakin panas mengingat ada beberapa pertandingan di tiga pekan terakhir ini yang mempertemukan sebagian dari tujuh tim yang tengah berjuang ini. Laga-laga head-to-head ini seringkali disebut sebagai 'six-pointer' karena nilainya yang sangat krusial dalam persaingan langsung.
Pertandingan krusial pertama mempertemukan PSIS Semarang vs PSS Sleman pada pekan ke-32 yang dijadwalkan tanggal 9 Mei. Kemudian pada pekan ke-33 akan tersaji duel antara Semen Padang vs Persik Kediri pada 18 Mei. Terakhir, pertarungan hidup mati antara PSIS Semarang vs Barito Putera akan tersaji di pekan pamungkas, 25 Mei.
Hasil dari pertandingan-pertandingan langsung ini, serta laga-laga melawan tim lain, akan sangat memengaruhi perubahan posisi di klasemen BRI Liga 1 2024/25.
Baca Juga:
Dengan hanya sembilan poin maksimal tersisa untuk diperebutkan, setiap pertandingan akan terasa seperti final bagi tim-tim di zona bawah, menjadikan sisa musim ini penuh drama dan ketegangan hingga peluit akhir tanda berakhirnya musim. [*/hdp]