Tim Percepatan Penurunan Stunting Dikukuhkan, Pasbar Dapat DAK Rp5 Miliar Lebih

Tim Percepatan Penurunan Stunting Dikukuhkan, Pasbar Dapat DAK Rp5 Miliar Lebih

Bupati Hamsuardi dan Ketua TP PKK Ny. Titi Hamsuardi sebagai Ayah dan Bunda Genre Sumbar tahun 2022 kategori Pengayom. [Foto: Kominfo Pasbar]

Simpang Empat, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) menggelar konsolidasi dan pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Kantor Bupati setempat, Senin (5/9/2022).

Pengukuhan TPPS ini diharapkan mampu melaksanakan penguatan, berkomitmen dan meningkatkan peran Pemkab Pasbar dalam konvergensi percepatan penurunan stunting di Pasaman Barat.
Penggkuhan TPPS Pasbar yang terdiri dari Asisten Setdakab Pasbar, Ketua TP PKK Pasbar, OPD dan stakeholder disaksikan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati, Forkopimda Pasbar dan kepala OPD lainnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar Fatmawati dalam sambutannya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bupati Pasbar Hamsuardi, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Pasbar, Anna Rahmadia atas pelaksanaan kegiatan konsolidasi dan pengukuhan TPPS setempat.

"Pengukuhan TPPS merupakan sebagai wujud nyata bagaimana pemerintah daerah untuk terus berkomitmen dan serius menurunkan angka stunting," tegas Fatmawati.

Ia menjelaskan, Kabupaten Pasaman Barat merupakan terbaik 1 dalam prevalensi stunting se-Sumbar. Sejak tahun 2018 pemerintah telah melaksanakan program percepatan penurunan stunting. Program ini dilakukan karena masih menghadapi persoalan terkait dengan gizi masyarakat terutama stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar umurnya.

Data riset kesehatan dasar menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada balita tahun 2022 adalah sebesar 24,4 persen atau menurun 6,4 persen dari angka 30,8 persen pada 2018. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan terdapat 23,3 persen anak di bawah usia 5 tahun (balita) yang mengalami stunting di Sumbar pada 2021 dan angka prevalensi stunting Pasbar 24,0 persen berada di atas rata-rata Provinsi Sumbar.

"Audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas sebagaimana dimaksud dalam peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting Indonesia," katanya.

Sementara Bupati Hamsuardi mengungkapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas merupakan pilar bagi pencapaian visi Indonesia 2045 yaitu manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif damai dalam interaksi sosialnya dan berkarakter kuat. Visi tersebut akan sulit dicapai jika permasalahan gizi di Indonesia tidak diatasi secara serius.

"Sesuai dengan hasil SSGI tahun 2021 Pasaman Barat Alhamdulillah bisa menurunkan angka prevalensi stunting dari 31,66 persen menjadi 24 persen. Walaupun capaian kita sudah baik namun target yang disampaikan Presiden adalah 14 persen pada tahun 2024," ungkapnya.

Bupati Hamsuardi menegaskan sisa waktu lebih kurang 3 tahun perlu sekali kerja yang ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting, koordinasi dan kerjasama konvergen itu sangat penting.

"Pada tanggal 30 Agustus 2022 Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mendapatkan penghargaan terbaik 1 dalam penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Provinsi Sumatera Barat. Namun demikian semua lintas sektor saya himbau untuk bisa bekerja sama dalam upaya percepatan penulisan tinggi Pasaman Barat," tegas Bupati Hamsuardi.

Ia melanjutkan, dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 72/2002 tentang percepatan penurunan stunting strategi yang perlu dioptimalkan adalah menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting perlu dibentuk tim yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di setiap tingkat wilayah mulai dari pusat, provinsi hingga ke tingkat nagari yang dikenal dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Di akhir kegiatan tersebut, Kepala BKKBN Sumbar menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Hamsuardi dan Ketua TP PKK Ny. Titi Hamsuardi sebagai Ayah dan Bunda Genre Sumbar tahun 2022 kategori Pengayom.

Baca juga: Pemkab Pasbar Raih Peringkat 1 Konvergensi Penurunan Stunting se-Sumbar

Kepala BKKBN Sumbar juga menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022 kepada Pemerintah Daerah Pasaman Barat, senilai Rp5 miliar lebih yang diterima langsung oleh Bupati Pasbar Hamsuardi serta sejumlah makanan tambahan untuk keluarga anak tergolong stunting. [rom/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Harimau Sumatra Terpantau di Saluran Air, Tim BKSDA Lakukan Penanganan Cepat
Harimau Sumatra Terpantau di Saluran Air, Tim BKSDA Lakukan Penanganan Cepat
Pasaman Barat Gelar Pemungutan Suara Ulang, Kapolres Pastikan Keamanan Kondusif
Pasaman Barat Gelar Pemungutan Suara Ulang, Kapolres Pastikan Keamanan Kondusif
Pernah Dipasok untuk SEA Games, Mahyeldi Minta Kualitas - Kuantitas Alpukat Giri Maju Diperbaiki
Pernah Dipasok untuk SEA Games, Mahyeldi Minta Kualitas - Kuantitas Alpukat Giri Maju Diperbaiki
Padang Raih Penghargaan dan DAK Penanganan Stunting Rp7,3 Miliar
Padang Raih Penghargaan dan DAK Penanganan Stunting Rp7,3 Miliar
Angka Stunting Turun Signifikan, Kota Pariaman Terima DAK Rp3,17 Miliar dari BKKBN Sumbar
Angka Stunting Turun Signifikan, Kota Pariaman Terima DAK Rp3,17 Miliar dari BKKBN Sumbar
Sakit Hati Sering Dikasari, Seorang Istri di Pasbar Bunuh Suami Pakai Racun Rumput
Sakit Hati Sering Dikasari, Seorang Istri di Pasbar Bunuh Suami Pakai Racun Rumput