Padang Panjang, Padangkita.com – Menteri Pertanian (Mentan) menurunkan tim meninjau kawasan pertanian yang rusak akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Tim dari Kementerian Pertanian (Kementan) ini ke lokasi menindaklanjuti surat Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) kepada Mentan tanggal 13 Maret 2024 perihal Permohonan Bantuan Fasilitasi Sarana Produksi Pertanian (Saprodi).
Tim yang turun ke lokasi, Senin (8/4/2024), dipimpin Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura Kementan, Jekvy Hendra. Bersama dia juga ikut Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura (BSIP) Husnain.
Mereka ke lokasi didampingi Kepala Dinas Perkebunan, Pertanian dan Hortikultura (Dibuntanhor) Sumbar Febrina Tri Susila. Ada tiga titik di tiga kabupaten/kota terdampak banjir lahar dingin paling parah yang ditinjau langsung.
Kunjungan diawali ke Kelurahan Sugondo dan Kelurahan Gantiang Kota Padang Panjang. Kedua kelurahan ini terdampak debu erupsi pada kebun tanaman cabai, serta terdampak banjir lahar dingin pada tanaman padi.
Kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Tanah Datar di Nagari Aia Angek yang terdampak erupsi pada kebun tanaman cabai dan tomat.
Kemudian, ke Kabupaten Agam, tepatnya di Nagari Bukik Batabuah. Di nagari ini hamparan tanaman kol atau lobak dan sawah tertimbun material lahar dingin.
"Tercatat, data luas lahan terdampak erupsi Gunung Marapi mencapai 3.144,13 hektare. Rinciannya, di Kabupaten Tanah Datar 2.100 hektare lahan hortikultura, di Kabupaten Agam 988,21 hektare lahan hortikultura dan di Kota Padang Panjang seluas 55,92 hektare lahan hortikultura," ungkap Jekvy Hendra.
Sementara luas lahan pertanian terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi seluas 89,5 hektare. Tersebar di Kabupaten Tanah Datar 4 hektare lahan sawah. Di Kabupaten Agam 84,5 hektare, dengan rincian 7,5 hektare lahan hortikultura dan 77 hektare lahan sawah. Kemudian, di Kota Padang Panjang seluas 1 hektare lahan sawah.
Ikut pula dalam kunjungan lapangan ini Kabid Hortikultura Disbuntanhor Sumbar Rezki Hidayat, Kepala UPTD BPTPH Afnelly, serta Kepala BSIP Sumbar Rustam beserta Penyuluh Pertanian Muda BSIP Sumbar, Hanif Gusrianto.
Selain itu, ikut pula pendamping tingkat kabupaten/kota, Kadistan Tanah Datar, Kadistan Padang Panjang, Kabid Hortikultura Distan Agam, penyuluh pertanian serta pengawas organisme pengganggu tanaman, wali nagari dan ketua kelompok tani setempat. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News