Painan, Padangkita.com - Tiga sekolah di Pesisir Selatan (Pessel) berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Baca juga: 2.824 Siswa Miskin di Pessel Terima Beasiswa
Penghargaan Adiwiyata tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, kepada masing masing kepala sekolah di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
"MTsN 1 Pesisir Selatan menerima Adiwiyata Mandiri, sementara SMAN 3 Painan dan SDN 21 Limau Sundai meraih Adiwiyata Nasional," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pessel, Jumsu Trisno yang dihubungi usai penyerahan penghargaan tersebut.
Ia menambahkan, penghargaan diraih berkat kerja keras semua pihak mulai dari kepala sekolah, jajaran guru dan pelajar, serta jajaran lintas perangkat daerah terkait.
"Yang tidak kalah penting penghargaan yang diraih juga berkat dorongan dari kepala daerah," imbuhnya.
Baca juga: Lyonica Ventira, Satu-Satunya Camat Perempuan di Pessel
Ke depan kata dia, pihaknya akan terus memberikan pembinaan ke sekolah-sekolah agar layak masuk kategori sekolah Adiwiyata baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun mandiri.
Mewujudkan hal itu pihaknya tidak serta merta menunggu upaya dari sekolah, namun juga dengan membentuk tim yang secara berkala melakukan pembinaan.
Sementara itu, Kepala MTsN 1 Pessel, Masni menyebutkan penghargaan Adiwiyata Mandiri merupakan prestasi yang sudah lama dinanti.
"Tahap demi tahap kami lewati dan kami terus berbenah mulai saat dipercaya sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten hingga nasional," sebutnya.
Baca juga: Lapangan Bola Permanen Segera Dibangun di Pantai Carocok
Ia menyebutkan, lingkungan yang asri dan suasana yang indah di madrasah sengaja ditata, selain karena ingin meraih penghargaan juga untuk menciptakan suasana nyaman bagi pelajar.
Sejak 2016 hingga saat ini di madrasah yang dipimpinnya dikelola dan terus dikembangkan lebih kurang 113 jenis tanaman obat, dan tanaman buah lainnya.
Selain itu juga ada bank sampah yang digunakan menampung sampah agar tidak bertebaran. Sampah itu dijadikan kompos hingga kerajinan dari daur ulang. Kegiatan tersebut dimaksud agar pelajar terbiasa hidup bersih. (*/pk-01)