Bukittinggi, Padangkita.com - Hotel Novotel Bukittinggi tengah jadi sorotan dalam beberapa waktu belakangan. DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) tengah mengulik omzet hotel yang berada di jantung Kota Bukittinggi tersebut.
Berdiri di atas tanah aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, namun kontribusinya dinilai DPRD masih kecil, hanya Rp200 juta setahun yang diterima oleh pemerintah.
Sorotan tersebut, akhirnya membuat Wali Kota Bukittinggi Erman Safar angkat bicara. Dirinya menilai bahwa persoalan tersebut, seharusnya dapat diselesaikan secara baik.
“Karena kalau dunia usaha di kota kita, ada tekanan politik, apalagi hotel sekelas Novotel, kami jadi sulit mengajak pengusaha untuk mengembangkan bisnis dan berinvestasi. Kondisi politik membuat mereka berpikir ulang untuk investasi,” ujar Wako Erman, dikutip Minggu (12/2/2023).
Erman Safar juga meminta Novotel tetap diberi kesempatan memperpanjang investasi mereka di Bukittinggi.
Sebab, kata Erman, Bukittinggi butuh brand besar yang sekaligus mengangkat nilai jual Kota Jam Gadang ini. Sebagai kota yang layak dikunjungi dengan berbagai fasilitas hotel yang ternama.
“Keberadaan Novotel juga menjadi sebuah indikasi positif, untuk pengusaha lain keberadaan perusahaan kelas nasional di kota kami,” ujar Erman.
Wako Erman Safar berharap DPRD Sumbar dapat membahas masalah konstribusi Novotel secara bijaksana.
Baca Juga : Biar Tidak Kena Tilang saat Liburan, Ini Daftar Ruas Jalan Perboden di Bukittinggi
“Silakan bahas, tapi jangan sampai obrolan dan diskusi yang belum final dipublikasi. Tidak semuanya harus dipublikasi, ada hal-hal sensitif yang akan berdampak terhadap tingkat kepercayaan pengusaha untuk berinvestasi di sektor tertentu di sebuah kota, ini perlu dipertimbangkan,” ingat Erman Safar. [*/hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News