Padangkita.com - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit menemukan lokasi bekas ledakan bom ikan di sejumlah titik di perairan Tiku, Kabupaten Agam. Temuan ini diperoleh saat ia berlayar meninjau potensi laut Sumbar pada Sabtu, 12 Agustus 2017.
Kepada Wagub, warga sekitar menduga aktivitas pemboman dilakukan oleh nelayan dari luar Sumbar. Akibatnya, Terumbu Karang rusak dan hasil tangkapan ikan berkurang.
"Kami biasanya mendapatkan ikan senilai Rp 1,5 juta dalam beberapa jam memancing. Biasanya ukuran 0,5-2 kg, kadang juga bisa terangkat 3 ekor ikan dalam satu pancingan," ujar Arman, salah seorang nelayan.
Dalam rilis Humas Pemprov Sumbar disebutkan, Nasrul Abit mengajak Pemerintah Kabupaten untuk segera membahas persoalan yang menjadi penganggu potensi kelautan dan berdampak pada kesejahteraan hidup nelayan.
“Walau kewenangan potensi laut sudah berpindah ke provinsi, akan tetapi sosialisasi dan menyiapkan masyarakat merupakan kewenangan pemerintah daerah,“ ujar Nasrul Abit.
Mantan Bupati Pesisir Selatan itu juga menegaskan perlunya tindakan nyata dari instansi terkait seperti Polisi Perairan, TNI, dan masyarakat terhadap aktivitas illegal fishing. Ia menghimbau untuk mengejar, menangkap, dan memposes pelaku sesuai aturan yang berlaku.
“Kejahatan illegal fishing tidak ada ampunnya. Tangkap dan proses, jika perlu kapalnya ditenggelamkan, agar jera dan menjadi perhatian bagi nelayan yang masuk ke wilayah perairan Sumatera Barat," tegasnya.
Dengan Kapal Pengawas Tenggiri Provinsi Sumatera Barat, Wagub Nasrul Abit selama dua hari ke sejumlah perairan Sumbar, sambil menyalurkan hobi memancingnya.
Dalam dialog dengan masyarakat, Wagub juga mengajak untuk kembali membangun rumpon yang banyak, agar potensi ikan itu dapat berkumpul kembali subur di daerah ini.