Padang, Padangkita.com – Respons cepat ditunjukkan oleh Semen Padang Hospital (SPH) dalam menangani dampak bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Rumah sakit ini mengerahkan kekuatan penuh dengan menerjunkan tim medis serta psikolog ke titik-titik terparah, khususnya di Kota Padang dan Kabupaten Agam.
Langkah ini diambil guna memastikan para korban tidak hanya mendapatkan penanganan luka fisik, tetapi juga pendampingan psikologis pascatrauma.
Direktur Utama Semen Padang Hospital, Selfi Farisha menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh untuk berkontribusi dalam penanganan bencana yang terjadi sejak akhir November lalu. Menurutnya, prioritas keselamatan tidak hanya ditujukan bagi masyarakat luas, tetapi juga dimulai dari lingkungan internal.
"Kontribusi kami dimulai dengan membantu karyawan SPH yang turut menjadi korban banjir. Fokus awal kami adalah evakuasi dan penyaluran logistik mendesak, yakni makanan siap saji dan bahan mentah. Kami juga membuka posko pengungsian sementara di Masjid Asy-Syifa SPH untuk menampung warga yang membutuhkan perlindungan," ujar Selfi di Padang lewat siaran pers Rabu (10/12/2025).
Lebih lanjut, Selfi menjelaskan bahwa sejak 1 Desember 2025, SPH telah mengintegrasikan tim medisnya dengan tim reaksi cepat PT Semen Padang di posko utama. Misi kemanusiaan ini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Di Kabupaten Agam, tim medis harus menembus medan sulit demi menjangkau korban yang terisolasi.
"Tim kami langsung menjemput pasien, bahkan harus berjalan kaki menyusuri daerah Salareh Aie, Kabupaten Agam, karena akses kendaraan yang masih terputus total. Di sana, tim SPH mengevakuasi korban patah tulang untuk dirujuk ke RSUD Lubuk Basung, melakukan pembersihan luka, serta mendistribusikan obat-obatan," paparnya.
Selfi menambahkan, selain penanganan darurat, tim medis juga fokus pada upaya preventif. Kondisi lingkungan yang kotor dan ketersediaan air bersih yang minim menjadi ancaman serius bagi kesehatan pengungsi.
Kami juga melakukan persiapan penanganan pascabencana. Biasanya pada fase ini akan muncul berbagai penyakit, apalagi ditambah dengan cuaca yang masih kurang bersahabat dan akses air bersih yang sulit didapat, jelasnya.
Hingga saat ini, tim medis SPH yang bergabung dengan PT Semen Padang sejak 2 Desember 2025 masih bertahan di Salareh Aie, Agam, sembari menunggu instruksi lanjutan untuk penarikan kembali ke Padang.
Sementara itu, untuk penanganan di wilayah Kota Padang, SPH menerapkan strategi jemput bola. Manajemen rumah sakit ini telah mendirikan dua posko kesehatan utama, yaitu di SDN 02 Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, dan di Sentral Pendidikan (Sendik) Pasar Baru.
Keberadaan posko ini diharapkan dapat mendekatkan akses layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir bandang yang pemukimannya rusak parah.
Baca Juga: Semen Padang Sediakan Layanan Kesehatan dan Bersihkan Material Banjir Bantu Warga Pessel
"Selain menyiagakan petugas di dua posko utama tersebut, tim medis SPH juga bergerak secara mobile, berkeliling ke seluruh wilayah terdampak di Kota Padang. Hal ini kami lakukan untuk memastikan pengobatan dapat menjangkau korban yang mungkin kesulitan mendatangi posko," pungkas Selfi. [*/hdp]











