Tekan Harga Daging, Pemerintah Dorong Konsumsi Daging Beku Impor

Tekan Harga Daging, Pemerintah Dorong Konsumsi Daging Beku Impor

Staf Ahli Kemendag bersama Wagub Sumbar dan Walikota Padang memantau harga daging di Pasar Raya Padang (13/4/2017

 

Lampiran Gambar

Staf Ahli Kemendag bersama Wagub Sumbar dan Walikota Padang memantau harga daging di Pasar Raya Padang (13/4/2017

PadangKita - Pemerintah mendorong konsumen untuk mengkonsumsi daging beku untuk menekan harga daging sapi di pasaran. Jelang Ramadhan, harga daging segar di Pasar Raya Padang berada dikisaran Rp120 ribu per kilogram. Pemerintah menargetkan, harga daging sapi di pasaran kisaran Rp80 ribu per kilogram.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Suhanto, mengatakan, pemerintah telah mengimpor daging kerbau beku dari India dan daging Sapi beku dari Australia. Skema impor daging dilakukan untuk menstabilkan harga daging di pasaran hingga berada di kisaran Rp80 ribu/kg.

Menurut Suhanto, Kemendag telah menyiapkan pasokan daging beku untuk Sumatera Barat. Namun untuk saat ini jumlah pasokan tergantung kebutuhan daerah berdasarkan permintaan Pemrov Sumbar.

“Kita nanti akan menghitung kebutuhan daging beku untuk Sumbar bersama Pemrov. Kita juga tidak ingin peternak di sini tidak bisa jualan," kata Suhanto, saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Raya Padang, Kamis, (13/4/2017).

Ia mengatakan, impor daging beku merupakan jalan terakhir untuk memenuhi konsumsi daging di dalam negeri.  "Kalau kebutuhan nasional masih bisa dipenuhi, kita tidak ingin impor, karena kita ingin peternak menikmati produksi dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya, paradigma selama ini tentang daging segar lebih bak dari daging impor, perlu diperbaiki. Secara medis, ujarnya, daging beku lebih higienis dari daging yang digantung. Paling mendasar, harga daging beku hanya Rp80 ribu/kg.

“Di hotel berbintang itu tidak ada daging segar, tapi daging beku, masyarakat perlu diedukasi," katanya.

Wakil Gubernur  Sumbar Nasrul Abit mendukung rencana impor daging beku guna stabilisasi harga daging. Ia mengakui pandangan yang terbangun selama ini tentang buruknya kualitas daging beku impor, membuat masyarakat masih memilih daging segar lokal.

“Sekarang kita perlu persiapan. Semua yang masuk di mall itu daging impor. Tapi masyarakat kita belum terbiasa dan itu akan kita biasakan sehingga ada perimbangan," ujar Nasrul Abit.

Pihaknya akan membantu mengedukasi masyarakat untuk mengkonsumsi daging beku impor untuk menormalkan harga daging sapi di pasaran.

Sejauh ini, kebutuhan daging sapi segar di Sumbar masih terpenuhi dari peternak lokal meski harga jualnya masih di atas harga daging sapi impor. “Sebenarnya untuk kebutuhan masyarakat masih cukup. Tapi untuk isi hotel dan mall masih impor,” ujarnya.

Baca Juga

Pabrik Tapioka di Bangka Berkapasitas 6.000 Ton Per Bulan, Bina 1.500 Petani Singkong
Pabrik Tapioka di Bangka Berkapasitas 6.000 Ton Per Bulan, Bina 1.500 Petani Singkong
Andre Rosiade Apresiasi MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang
Andre Rosiade Apresiasi MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Puteri Dorong Kerja Sama Pengembangan Mata Uang Digital dengan Bank Sentral Spanyol
Puteri Dorong Kerja Sama Pengembangan Mata Uang Digital dengan Bank Sentral Spanyol
Andre Rosiade Apresiasi Realisasi Kredit Bank Mandiri yang Capai Rp1.435 Triliun
Andre Rosiade Apresiasi Realisasi Kredit Bank Mandiri yang Capai Rp1.435 Triliun
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024