Tarik Minat Wisatawan, Pariaman Lestarikan Tradisi 'Maelo Pukek'

Berita Terbaru Pariaman: Tradisi Maelo Pukek, Berita Pariaman

Wakil Wali Kota Pariaman ikut melalukan tradisi Maelo Pukek bersama nelayan, Rabu (11/3/2020). [Foto: Infopublik.id]

Pariaman, Padangkita.com - Kota Pariaman bersama nelayan dan masyarakat gencar melestarian tradisi Maelo Pukek. Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyudin mengatakan bahwa tradisi unik yang dimiliki kota Pariaman tersebut harus dilestarikan dan dijaga.

"Sangat sayang sekali apabila tradisi ini hilang dan punah begitu saja, dan saya berharap kita semua menjaga tradisi dan budaya ini," kata Mardison.

Maelo pukek dalam bahasa Indonesia berarti menarik jala, yang merupakan cara tradisional nelayan Ranah Minang kala menangkap ikan di pinggir laut atau pantai. Hampir di seluruh Pesisir Sumatra Barat para nelayan masih ada yang melestarikan tradisi ini, begitu juga dengan nelayan di Kota Pariaman.

Maelo Pukek merupakan tradisi unik, yang dapat menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pariaman, sambil menikmati suasana santai.

Mardison menyebutkan bahwa masyarakat dan wisatawan dapat mencoba sendiri tradisi yang dilakukan nelayan di laut tersebut.

“Wisatawan juga dapat mencoba tradisi Maelo Pukek ini, mereka juga ikut berpartsipasi menarik jaring bersama nelayan, hal itu akan menjadi pengalaman tersendiri bagi wisatawan," kata dia.

Ia berharap tradisi ini dapat menjadi bagian dari paket wisata yang ditawarkan pada wisawatan.

"Saya harap, Dinas Pariwisata Kota Pariaman, dapat menjadikan tradisi Maelo Pukek ini dalam paket wisata yang ditawarkan, dan sejauh ini membawa hal positif dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, kenapa tidak," tambah dia.

Dia juga berharap kepada para nelayan untuk tetap menjaga tradisi Maelo Pukek, karena hal ini akan membantu potensi wisata di Pantai Pariaman, sehingga dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Menurut Mardison, tradisi ini merupakan wujud kekompakan di mana butuh banyak orang untuk menarik tali jaring yang sebelumnya telah dilempatkan ke laut dengan perahu.

"Maelo Pukek merupakan wujud kekompakan dan butuh banyak orang untuk menarik tali jaring ke pinggir pantai secara bergantian, dengan cara manual. Jaring yang sudah ditebar ke tengah laut menggunakan perahu. Setelah jaring ditebar berbentuk setengah lingkaran, nelayan akan mulai menarik tali dari dua sisi di bibir pantai secara bersama-sama," ujar dia. (*/try)


Baca berita Pariaman terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Pemko Pariaman Gelar Sunatan Massal Gratis untuk Anak-anak Keluarga Kurang Mampu
Pemko Pariaman Gelar Sunatan Massal Gratis untuk Anak-anak Keluarga Kurang Mampu
Wako Yota Balad Minta Semua Kades Sinkronkan Program dengan RPJMD Pariaman, Laksanakan
Wako Yota Balad Minta Semua Kades Sinkronkan Program dengan RPJMD Pariaman, Laksanakan
Gaji Penyuluh Pertanian segera Pindah ke Pusat, Yota Balad Berharap makin Banyak Inovasi
Gaji Penyuluh Pertanian segera Pindah ke Pusat, Yota Balad Berharap makin Banyak Inovasi
Realisasikan Program Unggulan, Wako Yota Balad Serahkan Bantuan Peralatan untuk Pelaku UMKM
Realisasikan Program Unggulan, Wako Yota Balad Serahkan Bantuan Peralatan untuk Pelaku UMKM
Stafsus Mendikdasmen: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana di Pariaman segera Diperbaiki
Stafsus Mendikdasmen: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana di Pariaman segera Diperbaiki
Jelang Tutup 2025 DPRD Pariaman Sahkan 5 Perda, Salah Satunya tentang Pesantren-Diniyah
Jelang Tutup 2025 DPRD Pariaman Sahkan 5 Perda, Salah Satunya tentang Pesantren-Diniyah