Jakarta, Padangkita.com - Pemerintah membatalkan rencana penyesuaian harga pelanggan tarif listrik golongan 900 Volt Ampere (VA) bagi Rumah Tangga Mampu (RTM) yang direncanakan dimulai 1 Januari 2010.
Menteri (Energi dan Sumber Daya Mineral) ESDM Arifin Tasrif mengatakan pembatalan rencana kenaikan tarif listrik tersebut berdasarkan pertimbangan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat saat ini.
“Belum (ada kenaikan). Kita jaga kestabilan dulu,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, dilansir setkab, Minggu (29/12).
Lebih jahnya dirnya menyatakan bahwa Rencana kebijakan tariff adjustment atau penyesuaian tarif listrik dinilai Pemerintah belum diperlukan kendati PT PLN (Persero) tengah mengajukan permohonan penyesuaian kepada Kementerian ESDM.
Pemerintah meminta kepada pihak PLN untuk melakukan verifikasi data pelanggan 900 VA terlebih dahulu secara akurat sehingga kebijakan akan kenaikan tarif tepat sasaran.
“Kita masih melakukan pendataan yang lebih detail supaya tidak salah sasaran. Sampai PLN siapkan dengan data-datanya. Kan harus lewat banyak (lembaga) ini,” tegas Arifin.
Baca juga: Bus Masuk Jurang, 25 Tewas
Nantinya, pendataan pelanggan PLN akan disesuaikan dengan data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai jumlah pelanggan golongan Rumah Tangga Mampu.
Sesuai data PLN per 31 Oktober 2019, jumlah pelanggan 900 VA – RTM tercatat sebanyak 22,1 juta. Adapaun pada 2020 mendatang jumlah pelanggan diproyeksikan sebanyak 24,4 juta.
Tarif listrik golongan 900 VA RTM yang bersubsidi sendiri sebesar Rp1.352 per kilo Watt hour (kWh) dengan jumlah pelanggan mencapai 24,4 juta pelanggan. Sementara itu, tarif golongan non subsidi (tariff adjustment), 1.300 VA hingga 6.600 VA ke atas, dipatok Rp1.467,28 per kWh.
Baca juga: Sejumlah Pasal Baru Bisa Seret Wartawan ke Penjara
Meskipun begitu, kebijakan pembatalan kenaikan tarif listrik ini tidak akan memberikan tambahan subsidi listrik sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mendorong PLN supaya mampu meningkatkan efisiensi salah satunya dengan mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pembangkit pembangkit listrik yang ada. (*/pk-02)