Padang, Padangkita.com - Pencarian 11 Anak Buah Kapal (ABK) asal Air Haji, Pesisir Selatan dan nelayan di Padang dihentikan. Keputusan ini diambil setelah tim pencari tidak menemukan petunjuk yang mengarah kepada keberadaan kapal.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat (Sumbar), Rumainur mengatakan, meski pencarian dihentikan, jika nanti tim pencari mendapatkan petunjuk baru, maka pencarian akan dilanjutkan berdasarkan petunjuk yang didapat.
"Jika ada informasi baru dari masyarakat tentang keberadaan kapal-kapal tersebut, pencarian akan dilakukan kembali," jelas Rumainur.
Dia memaparkan, penghentian pencarian ini sudah disampaikan kepada para keluarga korban, mereka memahami kondisi ini dan tidak keberatan.
“Mereka (keluarga korban) ikut dalam pencarian. Mereka pun sudah tahu” ujar Rumainur.
Diberitakan sebelumnya, dua kapal nelayan yakni kapal bagan Mitra Utama dan kapal bagan Restu ibu dinyatakan hilang kontak pada Rabu (29/01/2020).
Kedua kapal diduga tenggelam akibat cuaca buruk. Sebanyak 11 nelayan dikabarkan hilang dan hingga saat ini masih belum ditemukan.
Sepuluh nelayan yang hilang, merupakan seluruh ABK dari kapal bagan Mitra Utama. Sementara satu nelayan lainnya adalah salah satu dari 14 ABK kapal bagan Restu Ibu.
Sementara itu di Padang juga diberitakan kapal yang ditumpangi oleh Maharudin, 56, juga hilang kontak di Perairan Purus Padang. (pk-22)