Tak Kalah Hebat, Aceh Tampilkan Alat VIB-Hendra Berbasis Artificial Intelligence 

Tak Kalah Hebat, Aceh Tampilkan Alat VIB-Hendra Berbasis Artificial Intelligence 

Staf penjaga Stand Aceh menjelaskan Visual Inseminasi Buatan Hendra (VIB-Hendra). [Foto: Dok. MC Padang]

Padang, Padangkita.com – Jika stand daerah lain banyak menampilkan produk pertanian, Aceh memilih untuk memamerkan teknologi dan inovasi bidang peternakan pada Penas KTNA atau Penas Tani XVI di Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Adapun yang dipamerkan oleh Dinas Peternakan (Disnak) Aceh adalah Teknologi Tepat Guna (TTG) Visual Inseminasi Buatan Hendra (VIB-Hendra). Penyematan kata Hendra pada alat ini, berdasar pada sang inventor, yaitu Dr Hendra Saputra.

Nurwahidi, salah seorang staf Disnak yang berada di stand Aceh menjelaskan, kebaruan ide dan gagasan dari alat VIB-Hendra ini, dilekatkan pada tingkat akurasi dan pemanfaaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang disesuaikan dengan peruntukan alat bantu Inseminasi Buatan (IB) pada sapi dan kerbau.

“Perekayasaan alat ini mempertimbangkan fungsional dan akurasi dari keberhasilan teknologi IB. Pemanfaatan AI pada VIB-Hendra akan memberikan nilai tambah dari alat visual IB. Penggunaan alat ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi dan keberhasilan IB, sehingga berdampak positif, bagi upaya peningkatan dan penambahan populasi ternak,” terang Nurawhidi dikutip Senin (12/6/2023).

Ia menambahkan, orisinilitas VIB-H dapat dilihat dari belum adanya perekayasaan alat atau mesin sejenis. Alat ini, didesain menggunakan sistem visual, yang dilengkapi kamera endoskopi dengan IP 67 beresolusi 700 Mega Pixel, diameter 6 mm dengan pencahayaan menggunakan 6 lampu LED.

“Kamera endoskopi ini dihubungkan pada gawai untuk menampilkan video dan gambar. Dalam menghasilkan ketepatan siklus berahi, alat VIB-H dilengkapi aplikasi yang bersifat kecerdasan buatan, sehingga mampu, memberikan tingkat akurasi teknis seperti waktu berahi, disposisi semen beku, leleran Mukosa, perubahan warna dan pembukaan mulut servik yang tinggi,” kata Nurwahidi.

Ia menambahkan, perekayasaan mesin multifungsi ini menggunakan bahan dari akrilik berbagai ukuran. Sebagai penggerak, VIB-H menggunakan mesin penggerak berbahan bakar solar dengan kekuatan 8 HP.

“VIB-H membutuhkan dana sebesar Rp24 juta, yang terdiri dari pembelian bahan dan alat seperti kamera, akrilik selongsong, Smartphone, aplikasi Artificial Intelligence dan juga alat peralatan lainnya. Cara kerja alat ini adalah menampilkan gambar dan video visual dari kamera yang disematkan, sehingga dapa dipantau langsung dari gawai yang telah menginstal aplikasi AI,” imbuh Nurwahidi.

Ia menjelaskan, keunggulan alat VIB-H adalah pada kemampuan akurasi teknis terhadap keberhasilan pendisposisian dari semen beku, bila dibandingkan dengan alat IB konvensional.

Dalam kondisi ini, pemakaian VIB-H dapat meminimalisir kesalahan teknis dari petugas inseminator, sehingga akan meningkatkan keberhasilan dari pelaksanaan IB, yang ditandai dengan nilai Service per Conception dibawah angka 1,6 (S/C < 1,6).

“Perekayasaaan Visual Inseminasi Buatan ini menyasar pada penggunaan di tenaga inseminator, dimana pemanfaatan alat teknologi tepat guna ini dapat memberikan penambah nilai, baik dilihat dari sisi efisiensi dan efektivitas serta keberhasilan dari inseminasi buatan,” pungkas Nurwahidi.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran menjelaskan, alat Visual Inseminasi Buatan bersama sejumlah inovasi teknologi yang dikembangkan UPTD Inseminasi Buatan dan Inkubator, telah memberikan dampak positif pada pengembangan teknologi di bidang pertanian khususnya peternakan.

“Inovasi teknologi Alat Visual Inseminasi Buatan ini bahkan telah banyak diminati para inseminator. Saat ini VIB-Hendra sedang dalam tahapan pengajuan Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI berupa Desain Industri, di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual,” ujar Zalsufran.

Ia berharap, berbagai inovasi dari para inventor Aceh ini bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, baik di Aceh maupun Indonesia secara lebih luas.

Baca juga: Stand Papua Barat dan Jawa Tengah Jadi Favorit Pengujung Pameran Pertanian Penas Tani 2023 

“Mari kita dukung dan gunakan alat-alat inovasi bidang peternakan dari para inventor Aceh. Kita semua tentu berharap hasil karya inventor lokal mampu bersaing di tingkat lokal, nasional bahkan global. Insya Allah dengan pemanfaatan yang tepat, alat ini mampu meningkatkan dan menumbuhkan sektor peternakan Aceh menjadi lebih baik, sehingga peningkatan ekonomi masyarakat peternak akan jauh lebih baik lagi,” ungkap Zalsufran. [*/pkt]

Baca Juga

Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar