Padang, Padangkita.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyurati Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) terkait pembatalan Tour de Singkarak (TdS) 2021.
"Saya telah menyurati PB ISSI minta supaya mereka membatalkan ke UCI (Union Cycliste Internationale/Persatuan Balap Sepeda Internasional), minta mereka supaya menginformasikan ke Kemenparekraf," ujar Kadispar Sumbar, Novrial saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Jumat (10/9/2021).
Meski demikian, pihaknya belum mendapatkan respons dari PB ISSI terkait pembatalan TdS 2021. Pihaknya juga masih menunggu tindak lanjut dari PB ISSI.
"Belum ada responsnya. Kita masih menunggu," jelasnya.
Dia menuturkan Dispar Sumbar juga telah memberi tahu pihak yang terlibat dalam persiapan acara terkait pembatalan itu seperti pemerintah kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, Pemprov Jambi, pihak kepolisian, Balai Jalan, dan lainnya.
Selain itu, Dispar Sumbar juga sedang menyelesaikan kontrak yang telah dibuat dengan perusahaan rekanan.
"Saya harus menyelesaikan kontrak yang telah terbuat dengan event organizer (EO) yang sampai saat ini belum saya selesaikan," sampainya.
Novrial mengungkapkan, dalam persiapan gelaran TdS itu, ada dana yang sudah terpakai. Sumbernya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun untuk pencairannya, perlu penjelasan detail dari perusahaan rekanan.
"Orang itu (EO) yang memberi tahu kepada kita dulu berapa dana yang telah terpakai. (Surat) itu belum tiba dari orang itu. Kontraknya semuanya kan Rp4,2 miliar. Berapa dana yang terpakai dalam dua kali rakor, dua kali survei, beberapa kali rapat, ada barang-barang yang telah dipesan juga, berapa nilainya belum kita ketahui," jelasnya.
Dia mengungkapkan, jika telah mendapatkan informasi terkait besaran dana yang terpakai dari perusahaan rekanan, maka ia akan melapor ke Inspektorat agar bisa diperiksa.
"Kalau kata Inspektorat sudah bisa diterima, maka bisa dibayarkan lewat Bakeuda (Badan Keuangan Daerah). Uang yang terpakai harus dikembalikan. Kita membatalkan TdS ini tentu ada konsekuensinya kan," ujar Novrial.
Lebih lanjut, dia menambahkan, hingga hari pembatalan, belum ada negara yang melakukan pendaftaran. Hal tersebut karena pendaftaran baru bisa dibuka jika sudah mendapatkan rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar.
Meski begitu, sebelumnya sudah ada beberapa negara yang bertanya lewat surat elektronik terkait kepastian penyelenggaraan kejuaraan balap sepeda internasional itu.
"Ada lima atau enam negara yang bertanya, di antaranya Iran, Jepang, dan Malaysia," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar tidak memberikan rekomendasi terkait penyelenggaraan TdS 2021. Alasan Satgas, karena saat ini masih pandemi Covid-19.
Baca juga: Pemprov Sumbar Resmi Batalkan Tour de Singkarak 2021
Bahkan, di Kota Padang yang menjadi Ibu Kota Provinsi Sumbar, saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Level 4. Dengan tidak adanya rekomendasi Satgas, otomatis TdS 2021 pun batal dilaksanakan. Tahun lalu, event ini juga batal dengan alasan Covid-19. [fru/pkt]