Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh bupati dan wali kota se-Sumbar membahas soal akan berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan rencana penerapan tatanan baru produktif aman Covid-19.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan dalam menerapkan tatanan baru produktif aman Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian terkait telah menerbitkan sejumlah indikator yang harus dipenuhi.
Menurutnya salah satu indikator untuk bisa menerapkan hal tersebut adalah penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal telah dapat dikendalikan. Selain itu tingkat kesembuhan pasien Covid-19 harus lebih tinggi dari kematian.
"Tingkat kesembuhan di wilayah Sumbar cukup tinggi. Persentase kesembuhan berada pada angka 47,39%, sedangkan tingkat kematian berkisar pada 4,35%. Ini jauh dari rata-rata nasional,” kata Gubernur Irwan Prayitno saat memimpin rakor di Padang, Rabu (3/6/2020).
Selain itu syarat atau indikator yang diperlukan adalah sistem kesehatan masyarakat yang dapat mendeteksi, menguji, mengisolasi, menangani setiap kasus, dan melacak setiap kontak.
Baca juga: Wagub Sumbar: Pendidikan di Siberut Selatan Masih Jauh dari Harapan
“Ini terus kita tingkatkan, termasuk kesiapan rumah sakit dan laboratorium. Saat ini laboratorium Fakultas Kedokteran Unand sudah bisa memeriksa 1.500 sampel swab per hari,” ungkapnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan menurutnya adalah meminimalisir risiko pada tempat-tempat yang rentan terjadinya penularan, baik pada pemukiman warga, sekolah, pasar dan fasilitas umum lainnya.
Selain itu, Gubernur Irwan juga menegaskan pentingnya menetapkan langkah-langkah pencegahan khususnya pada pusat aktivitas masyarakat. Ia menegaskan pelayanan publik harus siap dengan protokol kesehatan Covid-19.
"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengantisipasi adanya penyebaran kasus impor yang berasal dari luar daerah," tambahnya.
Terakhir adalah upaya untuk mengedukasi masyarakat agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Meski demikian, menurut Gubernur saat ini Pemprov dan PDRD Provinsi juga sedang menyiapkan peraturan daerah tentang tatanan hidup baru yang produktif aman covid-19 dengan mempertimbangkan kearifan lokal. [*/abe]