Pekanbaru, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pempro) Sumatra Barat (Sumbar) dan Pemprov Riau menandatangani tiga perjanjian kerja sama untuk mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Perjanjian ditandatangani di Gedung Daerah Balai Serindit, Kediaman Gubernur Riau, Jumat (12/11/2021).
Kerja sama yang ditandatangani, pertama antara Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Holtikultura Sumbar dengan Dinas Pangan Perkebungan dan Holtikultura Riau terkait Pengelolaan Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura dua daerah.
Kedua, kerja sama Dinas Pangan Sumbar dengan Dinas Pangan Perkebunan dan Holtikultura Riau terkait distribusi serta ketersediaan pangan.
Lalu, ketiga kerja sama antara Satpol PP dua daerah terkait penegakan Perda serta Peraturan Kepala Daerah untuk menjaga ketertiban umum di daerah perbatasan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Sabtu (13/11/2021) mengatakan kerja sama itu bentuk keseriusan pengoptimalisasi pengelolaan potensi daerah untuk mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Mahyeldi, pembagian sebagian kewenangan pusat ke daerah telah memberikan kewenangan luas bagi daerah untuk menggali potensi dan sumber pendapatan mendukung implementasi urusan pemerintahan secara optimal.
Namun menyerahan sebagian kewenangan itu masih dibayangi persolan kualitas dan kuantitas sumber daya di daerah baik dari segi SDM aparatur maupun anggaran.
Karena itu, kata dia, daerah harus bisa berpikir kreatif dan inovatif untuk mencarikan solusi, salah satu strategi adalah dengan mengembangkan pola partisipasi, kerja sama dan kemitraan.
Urgensi penyelenggaraan kerja sama antara daerah berbatasan juga didorong dinamika masyarakat yang semakin tinggi yang tidak hanya terbatas dalam daerah tetapi telah merambah lintas provinsi.
"Kerja sama adalah keniscayaan dalam manajemen pemerintahan di masa yang akan datang karena setiap daerah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing," ujarnya.
Hal itulah yang menjadi titik tolak kerja sama sebagai solusi efektif dalam menyelesaikan persoalan itu dalam mendukung perkembangan perekonomian dua daerah. Dengan demikian masing-masing daerah bisa melengkapi kekurangan daerah dengan memanfaatkan kelebihan daerah berdekatan.
"Ke depan diharapkan kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi di berbagai bidang lainnya," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar mengatakan daerahnya memiliki potensi migas kehutanan dan perkebunan seperti karet, kelapa, jagung dan industri hasil kehutanan.
Sesuai RPJMD Riau 2021-2026 ada sejumlah prioritas yang dilakukan diantaranya meningkatkan program SDM, infrastruktur, industri, perekonomian dan pariwisata.
"Kita percaya ke depan kerja sama akan terus bisaberada dalam konteks ini. Apalagi kita akan dihubungkan jalan tol sehingga akses menjadi lebih baik," ujarnya.
Ia berharap kerja sama tersebut bisa membawa kemajuan bagi masyarakat dua daerah dan percepatan pembangunan.
Dalam kesempatan itu ia juga mendorong pengembangan pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat yang berdekatan dengan salah satu Kabupaten di Riau yaitu Rokan Hulu.
Baca juga: Pembangunan Monumen Bela Negara Terbengkalai, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Kemenhan
"Kami juga akan ikut mendorong agar pelabuhan itu bisa dimanfaatkan 2024 sehingga masyarakat Rokan Hulu juga bisa mendapatkan manfaat," katanya. [*/pkt]