"Dengan pemahaman dan penguasaan aspek kerja sama yang baik, maka kerja sama dapat menjadi salah satu potensi untuk mendukung dan mengisi celah pembangunan yang belum dapat dipenuhi seutuhnya oleh Pemerintah. Baik untuk program pembangunan di level nasional maupun untuk pembangunan di level daerah," ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi juga mengatakan, pertumbuhan generasi milenial atau generasi Z secara revolusioner mengubah cara pandang dalam bekerja.
"Dunia semakin dinamis, kehidupannya semakin kompleks, kebutuhannya semakin beragam, ritme kerja semakin mobile dan cepat, serta tantangannya semakin tinggi dan intens. Pemerintah Daerah harus bisa merespons dan beradaptasi dengan perubahan zaman yang terjadi," ujarnya.
Lebih jauh ia menyebutkan, Pemprov Sumbar sedang berupaya melakukan percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui sektor unggulan, seperti pertanian, peternakan, kehutanan, pariwisata, UMKM, kelautan dan perikanan, dengan melakukan sinergitas bersama beberapa pihak, termasuk dengan IPB.
Baca juga: Tarawih Hari Pertama di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi: Jadikan Ramadan Sebagai Pemersatu
"Pertanian menjadi sektor unggulan yang mempengaruhi 23% perekonomian di Sumatra Barat, sehingga pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat masih berada di atas rata-rata nasional," ungkapnya. [*/pkt]