Jakarta, Padangkita.com - Rencana penerapan kebijakan stimulus pariwisata untuk wisawatan mancanegara sementara waktu harus ditangguhkan. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama dalam laman kemenpar.go.id, Senin (2/3/2020).
Ia menyebut penangguhan ini harus dilakukan hingga wabah corona mereda dan situasi pariwisata kembali kondusif.
Masifnya penyebaran virus ini di dunia membuat sektor pariwisata pun ikut tersentuh dampaknya. Hingga saat ini tercatat sudah 93,168 kasus virus corona ditemukan di seluruh dunia, 3.203 orang dinyatakan meninggal. Setidaknya sudah lebih dari 50 negara mengkonfirmasi terinfeksi kasus ini.
Wishnu menyampaikan pemerintah saat ini ingin fokus pada penanganan dan antisipasi agar wabah corona tidak semakin meluas, terlebih sejak Indonesia menyatakan kasus pertama positif corona di Jakarta , Senin (2/3/2020) lalu.
Baca juga: Karena Corona, Konser Musik Head in The Clouds Batal
“Sementara ini kami akan lebih memfokuskan program pada penanganan wisman yang masuk ke destinasi Indonesia saat dimulainya periode penyebaran virus dimaksud, menambah peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui environment sustainability, health and hygiene, dan safety and security,” ujarnya.
Menparekraf juga menjelaskan, saat ini pemerintah telah memiliki SOP yang memiliki standardisasi sesuai kriteria yang diterapkan di dunia internasional. Selain juga memiliki anggaran khusus yang diprioritaskan untuk menangani persoalan tersebut.
“Hal ini tidak hanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, tapi juga kondusifitas pariwisata Indonesia yang rentan dengan kondisi, persepsi, dan isu,” katanya.
Meski stimulus pariwisata ditunda, insentif untuk pelaku pariwisata di Indonesia dikabarkan masih berjalan dan akan terus dipantau pemerintah.
“Penting bagi pemerintah untuk menjaga keberlangsungan perekonomian tanah air. Insentif yang ditujukan untuk pelaku pariwisata tanah air masih berjalan dan akan terus dipantau,” jelas Wishnutama.
Terkait jumlah kunjungan Wisman ke Indonesia, BPS telah merilis data yang menunjukkan terjadinya penurunan pada Januari 2020 sebesar 7,62 persen dari Desember 2019 lalu.
Jumlah kunjungan wisman hanya sebesar 1,27 juta pada Januari 2020. Jumlah itu lebih rendah dari Desember 2019 sebesar 1,37 juta kunjungan, meski sedikit lebih tinggi dari Januari 2019 sebanyak 1,2 juta kunjungan. (*/try)