Batam, Padangkita.com – Semen Padang Hospital (SPH) kembali menorehkan tinta emas di kancah nasional. Rumah sakit ternama di Sumatera Barat ini berhasil memborong dua penghargaan bergengsi dalam ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXIX Tahun 2025 yang digelar di Batam.
Dalam kompetisi adu gagasan dan inovasi tersebut, dua tim unggulan SPH sukses menyita perhatian juri. Tim Quadran Diagnostik berhasil membawa pulang predikat tertinggi yakni Platinum, sementara Tim PENYABU (Penyelamat Bumi) sukses menyabet predikat Gold.
Direktur Semen Padang Hospital, Selfi Farisha, menyampaikan apresiasi mendalam atas capaian ini. Menurutnya, prestasi di TKMPN bukan sekadar trofi, melainkan bukti bahwa budaya inovasi telah mengakar kuat di lingkungan SPH.
"Inovasi bukan hanya proyek sesaat, tetapi budaya. Kita ingin setiap unit di SPH terus memiliki semangat memperbaiki diri dan menciptakan gagasan yang membawa manfaat nyata bagi pasien, rumah sakit, dan lingkungan," ujar Selfi Farisha.
Tim Quadran Diagnostik yang digawangi oleh Lissa Amalia dan Gheni Ivani Isral dari Unit Radiologi tampil memukau dengan inovasi bertajuk Efisiensi Penggunaan Film Rontgen Thorax AP/PA. Inovasi ini lahir dari kepedulian terhadap efisiensi operasional tanpa mengurangi akurasi medis.
Tim ini mengembangkan teknik modifikasi ukuran film rontgen dari ukuran standar 35×43 cm menjadi 17,5×23,5 cm. Langkah kreatif ini terbukti mampu menghemat biaya Bahan Habis Pakai (BHP) hingga 40 persen per pasien.
Tidak hanya berdampak pada efisiensi biaya, inovasi ini juga menurunkan beban kerja alat dan secara signifikan mengurangi limbah medis berbahan plastik. Raihan predikat Platinum menegaskan bahwa SPH mampu menyeimbangkan kualitas diagnostik demi keselamatan pasien dengan prinsip efisiensi yang berkelanjutan.
Sementara itu, komitmen SPH terhadap kelestarian lingkungan atau konsep Green Hospital dibuktikan oleh Tim PENYABU dari Unit Penunjang Umum. Tim yang diperkuat oleh Leo Agustigno dan Rahmad Hidayat ini meraih predikat Gold berkat inovasi pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Mereka menciptakan Modifikasi Scum Skimmer Statis dengan Sistem Penggerak Airlift. Inovasi ini menjadi solusi jitu mengatasi masalah tingginya kadar Total Suspended Solid (TSS) atau padatan tersuspensi yang sempat mencapai angka 47,3 mg/L.
Setelah penerapan alat modifikasi tersebut, kadar TSS turun drastis menjadi 12,8 mg/L, angka yang jauh di bawah ambang batas baku mutu lingkungan. Selain memastikan air limbah yang aman, inovasi ini mencatatkan efisiensi biaya operasional hingga 95 persen dan mengurangi beban kerja manual operator, sehingga lingkungan kerja menjadi lebih bersih dan bebas bau.
Keberhasilan kedua tim ini tidak lepas dari pendampingan intensif Departemen Quality Assurance (QA) & Inovasi yang diwakili oleh Misratin sebagai Official & Observer.
Baca Juga: Tingkatkan Kesiapan Medis, Semen Padang Hospital Gelar Seminar Kegawatdaruratan Kebidanan
Prestasi ganda di Batam ini diharapkan menjadi katalis bagi seluruh insan SPH untuk terus melahirkan terobosan baru. Hal ini sejalan dengan visi SPH untuk menjadi rumah sakit modern yang tidak hanya unggul dalam pelayanan medis, tetapi juga bertanggung jawab terhadap efisiensi sumber daya dan kelestarian lingkungan. [*/hdp]
