Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Petugas gabungan dari BBPOM menemukan zat kimia jenis Rhodamin-B pada salah satu takjil.
Padang, Padangkita.com - Petugas gabungan dari Balai Besar Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BBPOM) bersama Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Padang menemukan zat kimia jenis Rhodamin-B pada salah satu takjil yang dijual di Pasar Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Jumat (23/4/2021) sore.
Dari data yang berhasil dihimpun Padangkita.com, bahan yang digunakan untuk pewarna pakaian tersebut ditemukan pada salah satu penjual cendol delima.
"Pedagang ini menjual makanan (takjil) itu di Pasar Pabukoan secara swadaya, bukan di bawah naungan kami," kata Kepala Disdag Padang, Andree Algamar usai inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tersebut.
Dirinya mengatakan, pedagang yang kedapatan menjual bahan makanan dengan zat kimia tersebut untuk sementara waktu dilarang dahulu untuk berjualan.
"Kami akan telusuri juga ke mana saja dijual dan siapa saja yang membelinya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBPOM Padang, Firdaus Umar mengatakan, pihaknya langsung melakukan uji sampel (sampling) terhadap makanan yang mengandung Rhodamin-B.
"Bahan itu diuji di tempat, kami membawa mobil sampling di pasar yang langsung diuji di mobil laboratorium, ada dua sampel yang kami periksa, yakni cendol delima dan delima mentah," kata Firdaus kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp.
Meskipun demikian, lanjut dia, tes yang dilakukan baru uji menggunakan alat yang dinamakan test kit, namun ia tidak menjelaskan berapa lama durasi pemeriksaan tersebut.
"Sampel yang positif akan kita lanjutkan uji pada laboratorium BBPOM di Padang untuk memastikan kandungan bahan berbahayanya, ada dua sampel yang diperiksa," katanya.
Firdaus menyebutkan, sebelum sidak ke Pasar Bandar Buat, pihaknya telah melakukan pengawasan pangan takjil di Pasar Lubuk Buaya dengan temuan enam sampel pada Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2021, BBPOM Perketat Pengawasan Pangan dan Takjil di Sumbar
"Kemudian ke Pasar Ulak Karang dengan lima sampel. Semuanya negatif terhadap bahan berbahaya," imbuhnya. [pkt]