Batusangkar, Padangkita.com – Menyambut bulan ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar bakal membuka dua lokasi untuk pasar pabukoan.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Tanah Datar Hendra Setyawan, Kamis (7/3/2023) kepada Padangkita.com menyampaikan, dua lokasi tersebut di Pasar Ateh Pasar Serikat C Batusangkar dan pasar kuliner di sebelah lapangan Gumarang Batusangkar.
“Pasar Pabukoan akan mulai dibuka tanggal 11 Maret 2024, dimana pedagang akan menjual beragam takjil, lauk pauk, dan kuliner khas Ramadan lain," ujarnya.
Hendra menambahkan, dengan dibuka Pasar Perbukaan di dua titik, diharapkan mampu memfokuskan masyarakat yang ingin berburu kuliner untuk berbuka.
"Selain memudahkan masyarakat dengan pemusatan lokasi pasar ini, juga untuk menertibkan para pedagang agar tertib, lancar, aman serta keindahan kota Batusangkar," katanya.
Dikatakan Hendra, Pemkab Tanah Datar juga akan menggelar Operasi Pasar jelang Ramadan 1445 Hijriah.
"Hari ini kita menggelar operasi pasar di pelataran parkir samping Dukcapil mulai pukul 09.00 WIB yang menjual Beras, Minyak Goreng, Gula, Sayuran, Ikan, dan lain-lain," sampainya.
Sementara itu Kabid Perdagangan Yorry Irawan di lokasi pasar murah mengatakan, pelaksanaan kegiatan itu kerjasama Pemkab Tanah Datar dengan perusahaan umum daerah (Perumda) Tuah Sepakat.
"Pasar murah kita lakukan pada "balai kunyik" ini guna mengendalikan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah," katanya.
Yori menjelaskan, adapun beberapa jenis kebutuhan pokok yang tersedia di pasar murah tersebut, seperti cabai, gula, telur, ayam, gula, hingga ikan segar.
Untuk harga satuan disubsidi pemerintah daerah sehingga lebih rendah Rp1000 dari harga pasar.Seperti misalnya untuk harga beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) berat 5 kg dijual Rp57.500 atau Rp115.000 per 10 kg.
Sedangkan untuk komoditas cabai dijual dikisaran Rp75.000 per kg, untuk minyak goreng merek minyak kita Rp15.500 untuk satu liter, dan untuk telur ayam ras Rp43.000/zak atau menyesuaikan dengan ukuran.
Dia menyebut, naiknya harga bahan pokok karena tingginya permintaan dari konsumen dan kurangnya suplai dari kalangan petani sehingga memicu kenaikan harga.
Baca Juga: Bazar Cindua Mato: Surga Kuliner dan Produk Lokal Tanah Datar Hadir Setiap Minggu
"Tingginya permintaan dari konsumen ditambah kondisi di Tanah Datar saat ini yang tengah dilanda erupsi Gunung Marapi sehingga kurangnya suplai dari kalangan petani," tukas Yorry. [djp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News
