Ship Simulator Buatan dalam Negeri Diluncurkan, Karya SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi 

Ship Simulator Buatan dalam Negeri Diluncurkan, Karya SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi 

Alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun atas kerja sama BBPPMPV-BMTI dengan sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Dalam rangka gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI),  meluncurkan ship simulator buatan dalam negeri.

Alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun atas kerja sama BBPPMPV-BMTI dengan sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, pada saat memperkenalkan ship simulator karya Vokasi yang berlangsung di Bandung, Jumat (27/5/2022) lalu menyampaikan, selama ini Indonesia selalu mengimpor ship simulator atau alat simulasi kemudi kapal digital.

Untuk itu, Dirjen Wikan berharap satuan pendidikan vokasi bidang pelayaran atau kelautan dapat menggunakan ship simulator karya anak bangsa.

“Alhamdulillah, akhirnya Indonesia memiliki alat simulasi kemudi kapal sendiri yang dibangun atas kerja sama SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang lebih murah dibandingkan harus impor dari luar negeri,” terang Dirjen Wikan,dilansir Padangkita.com, Minggu (29/5/2022).

Dirjen Wikan mengakui sebelumnya simulator kapal atau ship simulator diimpor dengan harga belasan miliar bahkan puluhan miliar. Menurutnya, untuk harga ship simulator impor tersebut dinilai cukup tinggi ketimbang produksi karya vokasi.

“Akhirnya kini ship simulator buatan dalam negeri kita ini dengan kinerja dan kualitas yang enggak kalah harganya lebih murah 50 persennya,” ujar Dirjen Wikan.

Namun dengan semangat link and match Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka, para pelajar dan mahasiswa vokasi berhasil melakukan riset berbasis produk yang bisa digunakan di pasar. “Ini adalah bukti keberhasilan dunia vokasi. Dengan semangat Merdeka Belajar, kita berhasil melakukan riset vokasi yang menghasilkan produk dan dapat dihilirkan ke masyarakat. Inilah budaya riset vokasi,” tutur Dirjen Wikan.

Oleh karena itu, Dirjen Wikan mengatakan ada yang salah dengan riset jika hasil risetnya tidak meluncur hingga ke pasar. “Jadi, jangan lagi hanya bikin alat untuk memuaskan diri sendiri, tidak pernah masuk pasar. Tidak terkonfirmasi pasar butuh atau tidak. Kalau butuh harganya masuk enggak. Jadi, ini adalah budaya baik, memasarkan hasil SMK, Perguruan Tinggi Vokasi, ini yang harus kita tumbuhkan,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPPMPV-BMTI Supriyono mengatakan pembangunan ship simulator ini berdasarkan peluang yang dibaca pelajar vokasi, yakni kebutuhan transportasi kelautan di Indonesia sangat besar. Supriyono berharap sekolah pelayaran atau program studi pelayaran di dalam negeri tak lagi mengimpor ship simulator luar negeri, melainkan menggunakan ship simulator buatan anak bangsa. "Ini kita kembangkan bersama lebih dari 30 SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi," kata Supriyono.

Supriyono juga mengatakan ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional dalam arti dapat dipesan instansi yang membutuhkan. "Ini berkah untuk kita, ship (simulator) ini sudah masuk di e-katalog nasional dan Senin besok akan ada peluncuran oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) pada 30 Mei di Jakarta Convention Center (JCC)," tuturnya.

Baca Juga: PPDB SMA/SMK Sumbar, Rakyat Miskin Meningkat tapi Persentase Jalur Afirmasi Tak Bertambah

Supriyono berharap ship simulator ini, tak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, melainkan juga memenuhi kebutuhan industri. "Semoga vokasi makin jaya dan saya yakin ship simulator ini bisa memenuhi kebutuhan industri dengan kualitas yang terbaik," ujarnya. [*/isr]

Tag:

Baca Juga

SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Layak Predikat A Plus dan Jadi Percontohan SMK Lain
SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Layak Predikat A Plus dan Jadi Percontohan SMK Lain
Pemkab Agam Berjuang Hadirkan SMK di Malalak, Lahan sudah Tersedia 1,6 Hektare
Pemkab Agam Berjuang Hadirkan SMK di Malalak, Lahan sudah Tersedia 1,6 Hektare
Kolaborasi 3 SMK di Sumbar Hasilkan Batik Braja, Dipakai Semua Siswa SMK dan SMA  
Kolaborasi 3 SMK di Sumbar Hasilkan Batik Braja, Dipakai Semua Siswa SMK dan SMA  
Sudah Punya Pabrik Sendiri di Sekolah, SMKN 1 Sutera Pesisir Selatan Segera Berstatus BLUD
Sudah Punya Pabrik Sendiri di Sekolah, SMKN 1 Sutera Pesisir Selatan Segera Berstatus BLUD
Pegang Kompetensi Level III Asia Pasific, Lulusan SMK PP Padang Mangateh Ditantang Buat Lapangan Kerja
Pegang Kompetensi Level III Asia Pasific, Lulusan SMK PP Padang Mangateh Ditantang Buat Lapangan Kerja
Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Luncurkan Kelas Industri PUPR, Ini Sasaran dan Tujuannya
Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Luncurkan Kelas Industri PUPR, Ini Sasaran dan Tujuannya