
Sampah yang menumpuk sepanjang pantai Padang pasca banjir, Rabu (31/05/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)
Padangkita.com - Setelah mencanangkan program LISA, pemerintah kota Padang kembali mencanangkan program Gema Darling. Gema Darling adalah Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan. Program ini ditujukan agar kota Padang bebas dari sampah yang menjadi persoalan yang tak kunjung usai.
Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah menyatakan edukasi kepada masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan harus terus dilakukan. Menurutnya orang hebat adalah orang yang peduli lingkungan dan selalu menjaga kebersihan.
"Orang hebat adalah orang yang peduli lingkungan dan selalu menjaga kebersihan," kata Walikota Mahyeldi pada acara launching Gerakan Lihat Sampah Ambil (LISA) dan Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (Gema Darling) dikutip humas, Sabtu (16/12/2017).
Menurutnya, pencanangan gerakan sadar lingkungan ini harus dilakukan kepada generasi muda sedini mungkin. Seluruh lembaga pendidikan dan intitusi yang ada di Padang harus berperan serta terhadap program tersebut.
Seperti diketahui, warga masyarakat yang tidak patuh terhadap kebersihan lingkungan di Kota Padang siap – siap menerima sanksi. Pasalnya mulai 1 Januari mendatang, Pemko Padang akan melakukan operasi tangkap tangan alias OTT bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
“Mulai 1 Januari 2018, kita akan berlakukan sanksi moral,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Padang, Al Amin, Selasa (12/12/2017).
Ia mengatakan Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan OTT terhadap pelaku pembuang sampah sembarangan. Dalam melakukan aksi itu, DLH akan menerjunkan 500 petugas kebersihan di kelurahan dan kecamatan.
“Nantinya, KTP pelaku akan disita dan diminta menandatangani perjanjian tidak lagi membuang sampah sembarangan,” ucap Al Amin.
Sementara itu, Pengamat Lingkungan Universitas Negeri Padang Indang Dewata mengatakan penanggulangan sampah di Kota Padang harus dimulai dari sumbernya. Selain melakukan penanganan pada sampah yang sudah dihasilkan, mengurangi produksi sampah di tingkat masyarakat juga mesti dilakukan.
“Bila tidak di-reduce dari sumbernya, berapapun jumlah tenaga kerja, berapapun anggaran, berapapun fasilitas, keberadaan sampah tidak akan bisa terkofer,” ujar Indang, Kamis (30/11/2017).
Menurut Indang, saat ini pola hidup masyarakat cenderung konsumtif. Produksi sampah tiap orang di Kota Padang sudah mencapai 1 kg per hari. Jika diperkirakan penduduk berjumlah 1 juta jiwa, setiap hari Kota Padang akan menghasilkan 1 juta kg per hari. Maka hal ini mesti menjadi perhatian karena tempat pembuangan akhir (TPA) sampah punya kapasitas yang terbatas.