Seniman Ronggeng Pasaman Antusias Ikut Workshop yang Diadakan Dinas Kebudayaan di Bonjol

Seniman Ronggeng Pasaman Antusias Ikut Workshop yang Diadakan Dinas Kebudayaan di Bonjol

Workshop pengembangan seni kreasi yang diadakan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) di Bonjol, Pasaman. [Foto: Ist. ]

Lubuk Sikaping, Padangkita.com - Sebanyak 60 orang dari enam sanggar seni ronggeng mengikuti workshop pengembangan seni kreasi yang diadakan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Kegiatan yang diadakan di Gedung UDKP Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman berlangsung selama tiga hari, dari Jumat (2/7/2021) hingga Minggu (4/7/2021).

Dalam workshop ini hadir tiga narasumber yakni, budayawan Edy Utama serta tiga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang yakni M. Halim, Jawahir, dan Idun Ariastuti.

Kepala Disbud Sumbar Gemala Ranti dalam sambutannya ketika membuka acara mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumbar terhadap pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kebudayaan.

"Pemprov Sumbar melalui Disbud Sumbar fokus memberikan apresiasi dan pembinaan kepada seniman dan budayawan serta mendorong ketersediaan ruang-ruang ekspresi dan publik sebagai media interaksi dalam pertunjukan, pagelaran, pameran bahkan festival yang bertaraf nasional dan internasional," ujarnya.

Gemala Ranti berharap workshop pengembangan seni kreasi di Pasaman dapat menjadi upaya pelestarian budaya Kabupaten Pasaman, khususnya kesenian ronggeng.

"Tentu berbagai program dari Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Kebudayaan tidak maksimal tanpa adanya dukungan dari Pemerintah Nagari, Kecamatan, Kabupaten/Kota, komunitas seni ronggeng di Bonjol, media dan stakeholder lainnya," pungkasnya.

Selama kegiatan, para peserta mendapat materi tentang arti dan posisi seni tradisi ronggeng dalam masyarakat Pasaman serta unsur-unsur ronggeng yang berpotensi dikembangkan seperti pantun dan tari.

Workshop pengembangan seni kreasi berbasis tradisi terselenggara berkat kontribusi pokok pikiran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Donizar.

Menurut Donizar, generasi muda memiliki andil besar dalam pemajuan kebudayaan.

“Oleh sebab itu, minat dan bakat kaum milineal dalam mencintai seni tradisi dan budaya harus ditumbuhkan,” katanya.

Selama kegiatan workshop, peserta tampak antusias. Salah seorang peserta, Januar, 44 tahun, mengatakan, bahwa dirinya terbantu dengan kegiatan ini karena masing-masing kelompok sanggar melakukan praktik secara langsung dengan narasumber.

Baca juga: Dorong Pemajuan Kebudayaan, Disbud Sumbar Gelar Workshop Pengembangan Seni Kreasi Berbasis Tradisi

“Dari praktik ini, kami jadi tahu bahwa setiap kelompok sanggar memiliki keunggulan tersendiri. Pengetahuan ini modal penting untuk mengembangkan seni yang telah jadi bagian keseharian kami,” ujarnya.

Menurut data Disbud Sumbar, setidaknya ada 11 kelompok seni ronggeng yang tersebar di empat nagari di Bonjol, Kabupaten Pasaman. Setiap kelompok memiliki kekhasan pertunjukan masing-masing. [den/pkt]

Baca Juga

Sukses Jalankan Tugas Pjs Bupati Pasaman, Edi Dharma Syafni Dapat Apresiasi Gubernur Sumbar
Sukses Jalankan Tugas Pjs Bupati Pasaman, Edi Dharma Syafni Dapat Apresiasi Gubernur Sumbar
Sukses Gelar PSU Aman dan Tertib, Kapolda Sumbar Apresiasi Antusiasme Warga Pasaman
Sukses Gelar PSU Aman dan Tertib, Kapolda Sumbar Apresiasi Antusiasme Warga Pasaman
Besok PSU Pilkada Pasaman, Ini Imbauan Gubernur Mahyeldi dari Bandar Lampung
Besok PSU Pilkada Pasaman, Ini Imbauan Gubernur Mahyeldi dari Bandar Lampung
MK Diskualifikasi Anggit Kurniawan dan Perintahkan KPU Pasaman Laksanakan PSU
MK Diskualifikasi Anggit Kurniawan dan Perintahkan KPU Pasaman Laksanakan PSU
Nilai-nilai Kehidupan yang Diturunkan Gemala Ranti dari Sang Ayah
Nilai-nilai Kehidupan yang Diturunkan Gemala Ranti dari Sang Ayah
Abadi dalam Satire, Karya AA Navis yang Tak Lekang oleh Waktu
Abadi dalam Satire, Karya AA Navis yang Tak Lekang oleh Waktu