Padang, Padangkita.com – Proses pemulangan jemaah haji Debarkasi Padang telah rampung sepenuhnya. Sebanyak 6.308 dari total 6.324 jemaah haji yang tergabung dalam 15 kloter, baik dari Sumatera Barat maupun Bengkulu, kini telah kembali ke tanah air.
Kloter pamungkas (PDG 15) yang tiba pada Kamis, 10 Juli, disambut langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, bersama Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Muhammad Rifki, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari, serta perwakilan Kepala Daerah dan jajaran Kantor Kemenag asal jemaah haji.
Kepala Bidang PHU, Muhammad Rifki, mengonfirmasi selesainya fase pemulangan. “Alhamdulillah, fase pemulangan jemaah haji di Debarkasi Padang telah usai. 6.308 jemaah asal Bengkulu dan Sumatera Barat telah tiba di Tanah Air,” ungkap Rifki, Kamis (10/7/2025).
Namun, ia juga menyampaikan kabar duka. Dari 6.324 jemaah yang diberangkatkan, 16 jemaah Debarkasi Padang dinyatakan wafat selama masa operasional haji. Rinciannya, 13 jemaah wafat di tanah suci, 2 jemaah wafat di tanah air setelah kepulangan, dan 1 jemaah wafat di pesawat dalam perjalanan pulang dari Madinah menuju Padang.
Rifki menambahkan, hingga kepulangan kloter terakhir, terdapat 3 jemaah yang kepulangannya masih ditunda karena masih menjalani perawatan di tanah suci. “Jemaah Sumbar yang masih dirawat di Arab Saudi akan menjadi tanggung jawab penuh PPIH Arab Saudi. Mereka akan segera dipulangkan setelah kondisi kesehatan membaik dan dinyatakan laik terbang,” lanjut Rifki, memastikan bahwa jemaah tersebut tetap dalam penanganan.
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, mengungkapkan rasa syukur dan menyambut hangat seluruh jemaah haji yang telah kembali ke tanah air dengan selamat. “Alhamdulillah, proses pemberangkatan ke tanah suci dan pemulangan jemaah haji kembali ke tanah air berjalan sukses dan lancar, tanpa kendala berarti. Ini semua berkat kerja sama maksimal dari semua pihak yang terlibat di Embarkasi/Debarkasi Padang, yang telah memberikan pelayanan optimal kepada jemaah haji Sumbar dan Bengkulu,” ungkap Edison.
Lebih lanjut, Plt. Kakanwil juga memberikan pesan penting kepada jemaah haji yang telah tiba di kampung halaman untuk tetap aktif memantau kesehatannya selama 21 hari sejak kepulangan. "Apabila jemaah haji mengeluhkan atau mendapati adanya tanda-tanda gangguan kesehatan, maka sesegera mungkin melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," pesan Edison.
Ia menegaskan, selama 21 hari pascakepulangan di debarkasi, kesehatan jemaah akan terus dalam pantauan PPIH, terutama untuk mencegah penularan penyakit seperti COVID-19 dan MERS-CoV yang berpotensi dibawa dari tanah suci.
Setibanya di Asrama Haji, proses serah terima jemaah dilakukan secara simbolis. Ketua Kloter PDG 15, Yudi Hidayat, yang membawa 403 jemaah "sapujagat" dari 17 kabupaten/kota (kecuali Mentawai dan Solok Selatan), menyerahkan jemaah kepada Ketua PPIH Debarkasi Padang yang ditandai dengan penyerahan bendera. Selanjutnya, jemaah diserahkan kepada panitia daerah masing-masing untuk proses pemulangan ke kampung halaman.
Menurut Yudi, menyatukan 403 jemaah dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda bukanlah hal yang mudah. Namun, ia bersama seluruh petugas haji daerah (PHD), ketua regu (karu), dan ketua rombongan (karom) berhasil membangun koordinasi dan saling bahu-membahu dengan prinsip solidaritas. "Yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit," kata Yudi, menggambarkan semangat kebersamaan yang terjalin selama perjalanan ibadah haji.
Data Jemaah Debarkasi Padang yang Masih Dirawat di Tanah Suci:
1. Mariatun Buyung Sutan (PDG-05), usia 51 tahun, nomor manifes 392, nomor paspor E8767486, asal Kota Padang.
2. Zubir Kahar Abdul Rauf (PDG-07), usia 78 tahun, nomor manifes 102, nomor paspor E9155280, asal Kabupaten Agam.
3. Nurbaiti Sirin Rahab (PDG-10), usia 81 tahun, nomor manifes 61, nomor paspor X4848376, asal Kabupaten Padang Pariaman.
Dengan rampungnya pemulangan ini, operasional haji Debarkasi Padang Tahun 2025 dapat dinyatakan sukses, dengan fokus berkelanjutan pada kesehatan dan kesejahteraan para jemaah. [*/hdp]