Ketiga, pada tahun 2003 saat bekas roket Republik Rakyat Tiongkok jatuh di Bengkulu.Yang keempat terjadi pada September 2016, dimana serpihan sampah bekas roket Amerika Serikat jatuh di Sumenep, Madura.
Sedangkan yang terakhir terjadi pada 18 Juli di mana dua benda yang diduga merupakan serpihan komponen roket milik Tiongkok jatuh di Agam dan 50 kota, Sumatera Barat.
Astronom Avivah Yamani menyebutkan, benda yang jatuh di Sumbar kemarin tergolong sampah antariksa. Menurutnya, ada ribuan satelit yang mengeliling bumi, dan memiliki keterbatasan masa pakai.
Sehingga satelit-satelit tersebut juga sangat berpotensi melahirkan sampah antariksa yang sewaktu-waktu jatuh ke kolong bumi.
Jika demikian, bagaimana peluang Sumbar ketiban sampah antariksa kedepannya?
Avivah menjelaskan, sebelum Sumatera Barat, pada 30 September tahun lalu sampah angkasa jatuh di Madura. Hal ini menggambarkan, bahwa bumi Indonesia tidak luput dari sampah angkasa.