Sekda Mawardi Roska Resmikan Penggunaan QRIS Bagi Pedagang Pasar Rakyat di Pessel

Painan, Padangkita.com - Sekda Mawardi Roska meresmikan penggunaan Quick Respons Indonesia Standard bagi pedagang pasar rakyat di Pessel.

Peresmian penggunaan QRIS bagi pedagang pasar rakyat di Pessel. [Foto: Ist]

Painan, Padangkita.com - Sekretaris Daeah (Sekda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Mawardi Roska meresmikan penggunaan Quick Respons Indonesia Standard (QRIS) bagi pedagang pasar rakyat di Pessel.

Peresmian penggunaan QRIS itu dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Pessel yang diikuti sebanyak 80 pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS).

Dikatakan Mawardi, penggunaan QRIS akan terus digerakkan seiring kemajuan teknologi di dunia yang serba digital seperti saat sekarang ini.

"Ya, nanti pedagang dan pembeli tidak lagi menerima uang tunai. Meskipun tidak bawa uang, tapi pembeli bisa bertransaksi. Hal itu merupakan sebuah terobosan sesuai dengan perkembangan zaman. Jadi, aparatur diminta menyikapi kemajuan teknologi itu, dan jangan sampai kalah bersaing dengan dunia usaha," ujarnya, Senin (25/10/2021).

Langkah selanjutnya, kata Mawardi, QRIS juga akan digunakan pedagang ikan, tukang ojek ataupun distributor barang di Pessel.

"Jadi, aparatur daerah harus cerdas melihat kondisi saat ini. Nanti, tanda tangan juga digital. Kemudian, Pesisir Selatan Dalam Satu Data dan Pesisir Selatan Dalam Genggaman mestinya kita wujudkan," tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Mawardi, merostnya ekonomi akibat pandemi, tentunya perlu dibangkitkan kembali, salah satunya dengan menghadirkan sistem pembayaran, seperti QRIS.

Bahkan, jelas Mawardi, Bank Indonesia juga telah merancang dan menetapkan standarisasi sistem pembayaran berbasis QRIS.

"Kelebihan dan manfaat QRIS tersebut efesiensi dan praktis, tidak repot dengan uang kembalian, mengurangi risiko uang palsu, aman, memudahkan pembukuan, murah dan universal," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pesisir Selatan, Azral mengatakan, pihaknya menangkap peluang tersebut dengan mengajukan permohonan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bagi penerima manfaat, khususnya bagi PPS.

Disebutkan Azral, PPS yang berdiri sejak tahun 2017 itu memiliki anggota sebanyak 80 orang, terdiri dari pedagang Pasar Kambang, Surantih, Labuhan dan Balai Selasa.

Program itu, lanjut Azral, berupa bantuan sarana dan prasarana perdagangan. Di antaranya plang merk pedagang sebesar Rp30 juta, pajangan/etalase dagang Rp22,5 juta, jaringan Wifi dan penguat sinyal Rp20 juta, Trolly pengangkut barang Rp9 juta dan Westafel Portable Rp3 juta. Jadi, total bantuan PSBI itu senilai Rp84,5 juta.

Baca juga: Senator Asal Pesisir Selatan Didaulat Jadi Ketua Pengprov Budoi Kyokai Sumbar

"Bank Indonesia juga telah menerjunkan secara langsung Generasi Bank Indonesia (GenBI) untuk sosialisasi dan pengawasan PSBI tersebut. Bank Indonesia menunjuk Bank Nagari Cabang Painan untuk aktivasi fasilitas QRIS dan berperan sebagai pendamping PSBI tersebut," katanya. [*/zfk]

Baca Juga

Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
BI Target Realiasi Transaksi Nontunai Setiap Pemda di Sumbar Minimal 85 Persen
BI Target Realiasi Transaksi Nontunai Setiap Pemda di Sumbar Minimal 85 Persen
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra  juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
BI Siapkan Rp195 Triliun Uang Baru untuk Kebutuhan Penukaran Lebaran 2024
BI Siapkan Rp195 Triliun Uang Baru untuk Kebutuhan Penukaran Lebaran 2024