Sejarah Tahun Kabisat, Antara Astronom Romawi dan Bahasa Arab

Berita viral terbaru: Sejarah tahun kabisat

Ilustrasi. (Foto: Ist)

Sejarah Tahun Kabisat dicetuskan oleh astronom Romawi, sedangkan penamaannya diambil dari bahasa Arab.

Padangkita.com - Terlahir pada tanggal 29 Februari tentu memiliki keunikan tersendiri. Keistimewaan itu lantaran tanggal tersebut hanya muncul satu kali dalam rentang empat tahun. Orang-orang yang lahir pada tanggal 29 Februari akan memperingati hari ulang tahunnya setiap empat tahun sekali.

Fenomena tanggal 29 Februari yang hanya muncul sekali dalam empat tahun ini disebut Tahun Kabisat.

Namun, apakah kamu tahu bagaimana sejarah tentang Tahun Kabisat?

Dari asal katanya, Tahun Kabisat diambil dari bahasa Arab, yakni kabisah yang artinya melompat. Melompat yang dimaksud ini adalah perpindahan dari tanggal 28 Februari ke 1 Maret pada tahun di luar kabisat. Atas fakta itu, Tahun Kabisat sering digambarkan dengan simbol katak.

Baca juga: Badu Ata & Co, Perusahaan Orang Minang Pemilik Pasar Gadang

Dari sisi sejarah, Tahun Kabisat dicetuskan oleh astronom bernama Sosigenes Alenxandria yang hidup di zaman kepemimpinan Julius Caesar pada masa Romawi, tepatnya tahun 1500 Masehi.

Menurut laman Wikipedia, bersumber dari buku berjudul Astronomical Algorithims, dalam satu tahun, tidak secara persis terdiri dari 365 hari melainkan 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik.

Oleh karenanya, Sosigenes Alenxandria membulatkan satu tahun menjadi 365 hari. Kelebihan sekitar enam jam dalam satu tahun itu digabungkan di tahun keempat sebagai satu hari (6 jam x 4 = 24 jam/hari).

Mengapa harus Februari? Ternyata bukan tanpa alasan mengapa yang ditambahkan adalah bulan Februari. Dalam kalender yang digunakan di zaman itu, Februari adalah bulan terakhir dalam satu tahun.

Februari jadi bulan terakhir karena King Numa Pompilius menambahkan bulan Januari dan Februari untuk melengkapi 10 bulan yang sudah ada sebelumnya demi 'memperbaiki' jumlah hari yang ada setahun.

Karena Februari adalah bulan terakhir, maka ini adalah pilihan simpel untuk mengambil sehari dari jumlah hari yang dimilikinya. Penamaan bulan ini sudah dibuat sejak tahun pemerintahan King Numa Pompilius.

Setiap tahun keempat setelah hari ke-28 Februarius (29 Februari) satu hari ditambahkan, menjadikan setiap tahun keempat Tahun Kabisat.

Nah itu dia sejarah tentang Tahun Kabisat yang Padangkita.com rangkum dari berbagai sumber. (*/SON)


Baca Berita terbaru hanya di Padangkita.com

Tag:

Baca Juga

Vasko Ruseimy Kunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Pesisir Selatan
Vasko Ruseimy Kunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Pesisir Selatan
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Hari Ini 1926, Padang Panjang Luluh Lantak Dihoyak Gempa dan Danau Singkarak Tsunami
Hari Ini 1926, Padang Panjang Luluh Lantak Dihoyak Gempa dan Danau Singkarak Tsunami
Mengenal Sosok Friedrich Silaban Perancang Masjid Istiqlal Jakarta
Mengenal Sosok Friedrich Silaban Perancang Masjid Istiqlal Jakarta
Kenduri Sko, Cara Masyarakat Kerinci Awetkan Naskah Melayu Tertua Berusia Hampir 600 Tahun
Kenduri Sko, Cara Masyarakat Kerinci Awetkan Naskah Melayu Tertua Berusia Hampir 600 Tahun
Menguak Literatur Kerajaan Jambu Lipo: Berdiri Sejak Abad ke-10 Tetap Eksis hingga Sekarang
Menguak Literatur Kerajaan Jambu Lipo: Berdiri Sejak Abad ke-10 Tetap Eksis hingga Sekarang