Di persimpangan lima, ujung Kampung Jawa, Keibu (Inspektur Polisi) Bachtaruddin dari Tokubetsutai bersama beberapa orang pimpinan pemuda di Padang telah menunggu untuk mengetahui hasil perundingan dengan pihak Jepang.
Pada malam itu juga Bachtaruddin mendapat tugas dengan bantuan para pemuda-pemuda mengerahkan massa rakyat untuk hadir meramaikan pengibaran bendera merah putih yang akan dilakukan di Kantor Besar Polisi pada besok pagi, 29 Agustus 1945.
Sekitar pukul 07.00 pagi tanggal 29 Agustus 1945 di sepanjang jalan sebelah Utara lapangan Nanpo Hodo, sekarang Lapangan Imam Bonjol, dari samping kantor Pos, di depan kantor Polisi dan di depan kantor Syuchokan (Balai Kota Padang lama) terlihat masyarakat ramai.
Mulai dari yang tua, pemuda termasuk pelajar-pelajar berkelompok kelompok berkumpul ingin menyaksikan upacara pengibaran bendera Merah Putih di gedung-gedung pemerintah.
Sementara itu serdadu-serdadu Jepang bersenjata lengkap mengadakan penjagaan-penjagaan di sekitar rakyat yang berkumpul. Namun tidak terjadi insiden apapun.
Pengibaran bendera Merah Putih di depan Kantor Polisi Padang dilakukan oleh anggota Polisi sendiri. Sedangkan di gedung Syuchokan dilakukan oleh pemuda. Di kantor Pos Padang bendera Merah Putih dinaikkan oleh pemuda PTT yang juga pegawai pos, telegraf dan telepon di Kota Padang.
Upacara pengibaran bendera Merah Putih di depan Kantor Polisi Kota Padang, pada pagi 29-8-1945 itu, menjadi peristiwa penting yang diberitakan dengan telepon kepada semua kantor Polisi Wilayah se-Sumatra Barat. Sekaligus disampaikan, bahwa pimpinan kepolisian sudah berada di tangan orang Indonesia.
Kemudian, diinstruksikan kepada pejabat-pejabat polisi Indonesia yang tertinggi pangkatnya pada kantor Polisi Wilayah supaya mengambil alih pimpinan.
Malam tanggal 29-8-1945, dimulai pukul 19.00, diadakan rapat para perwira senior polisi di Kantor Besar Polisi Kota Padang. Malam itu disepakati susunan dan personalia Polisi RI Sumatra Barat, yakni Raden Soelaiman, sebagai Kepala Polisi Sumatra Barat, merangkap Kepala Polisi Kota Padang. Ahmadin Dt. Berbangso, sebagai Wakil Kepala Polisi Sumatera Barat. Dan, Soelaiman Effendi, sebagai Kepala Administrasi merangkap Kepala Siasat/Politik pada Kantor Besar Polisi Sumatra Barat.
Kaharuddin Dt. Rangkayo Basa, sebagai Petugas Konsolidasi Kepolisian antar-Wilayah di Sumatra Barat. Untuk menambah personel menengah Polri di Sumatra Barat, direkrut beberapa pemuda-pemuda tamatan sekolah menengah. Kader-kader Polri angkatan pertama dari Padang ini, di antaranya adalah Johny Anwar, Amir Mahmud, Syamsul Bahri, Syawaluddin, Moh. Anhar.