Padang, Padangkita.com – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 secara lokal di Kota Padang memang relatif terkendali. Namun, potensi peningkatan kasus baru melalui kasus impor perlu diwaspadai. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Padang dikhawatirkan bisa menjadi klaster baru.
"Ini yang harus kita waspadai, masih ada kasus impor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani ketika rapat di Balaikota Padang, Minggu (5/7/2020). Sehari sebelumnya, seorang calon mahasiswa asal Medan, Sumatra Utara (Sumut) yang akan kuliah di Padang, dikonfirmasi positif Covid-19.
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)- SBMPTN diadakan serentak secara nasional, termasuk di Kota Padang, yang dilaksanakan pada 5-12 Juli 2020. Dua universitas di Kota Padang, yakni Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) termasuk penyelenggaran UTBK-SBMPTN.
Dengan demikian, akan banyak calon mahasiswa yang akan datang ke Padang. Tidak hanya dari kabupaten/kota se- Sumbar, tetapi juga dari luar provinsi. Feri Mulyani memprediksi kasus impor positif bisa saja bertambah.
"Kasus akan terus bertambah. Akan banyak yang datang, ini akan jadi potensi baru," ulasnya.
Dengan kemungkinan terburuk itu, Feri berharap penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi tidak lagi dilakukan secara manual, akan tetapi dilakukan secara online. Sarannya ini, tidak lain untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Padang yang beberapa pekan ini sudah mulai melandai.
"Ini untuk mengantisipasi pertemuan secara berkelompok para calon mahasiswa setelah ujian," ucap Feri.
Sementara itu, dilihat dari laman resmi Dinas Kesehatan Kota Padang, yaitu https://dinkes.padang.go.id/, per tanggal 4 Juli 2020 kasus positif Covid-19 di Kota Padang tercatat sebanyak 533 orang.
Dari 533 pasien tersebut, sebanyak 434 orang dinyatakan sembuh, 23 orang meninggal dunia, dan sisanya sebanyak 76 orang menjalani perawatan diberbagai rumah sakit, isolasi mandiri dari rumah dan karantina kota. [mfz/pkt]
Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com