Saatnya Perempuan Peneliti dari Unand Raih Beasiswa ‘L'Oreal-UNESCO For Women in Science’

Saatnya Perempuan Peneliti dari Unand Raih Beasiswa ‘L'Oreal-UNESCO For Women in Science’

Sosialisasi ‘L'Oreal-UNESCO For Women in Science’ 2023 di Unand. [Foto: Dok. InfoPublik]

Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (Unand) menjadi tuan rumah sosialisasi ‘L'Oreal-UNESCO For Women in Science’ 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk menghargai, mengakui, dan menyemangati para perempuan peneliti berbakat melalui program beasiswa penelitian dengan total dana Rp400.000.000.

"Tujuan utamanya adalah mengajak peran serta perempuan dalam penelitian di bidang sains untuk memberikan kontribusi kepada perbaikan kehidupan," ungkap Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Dr. Itje Chodidjah dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (28/7/2023).

"Dalam hal ini, penelitian bukan hanya sekadar penelitian akademik, tetapi penelitian yang mengarah kepada perbaikan kehidupan manusia," ulasna.

Menurut dia, tanpa adanya penelitian maka ilmu pengetahuan tidak akan mengalami kemajuan, dan kemajuan ilmu pengetahuan tujuannya untuk kemaslahatan umat manusia.

"Oleh sebab itu kami Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Setia mendampingi L'oreal dalam melaksanakan program penelitian menggerakan jejaring dan perempuan peneliti di seluruh indonesia, yang mana nanti pastinya diarahkan untuk menjadi peneliti di forum dunia," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini akan ada 4 orang yang akan mendapatkan Award tersebut dengan hadiah masing-masing Rp100 juta. Dana ini untuk penelitian yang diajukan, sehingga dampaknya pada perbaikan manusia.

Pesertanya, kata dia, yakni para peneliti dari perguruan tinggi yang ada di seluruh nusantara dan yang memiliki track record.

"Pesertanya seluruh perempuan peneliti muda Indonesia, dengan usia maksimal 40 tahun (sampai September 2023), dan telah atau sedang menempuh S3," kata dia.

"Award ini diadakan setiap tahun, dan ini sudah yang ke-20 tahun, sudah menghasilkan 67 perempuan peneliti yang mendapatkan dana penelitian dari L'Oreal," jelasnya.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unand Uyung Gatot Syafrawi Dinata mengatakan peneliti Unand, terakhir mendapatkan beasiswa ini tahun 2006 lalu, yakni Prof Fatma Sri Wahyuni.

"Sudah 17 tahun tidak ada peneliti Unand lolos program ini. Kita berharap kegiatan sosialisasi ini sekaligus memberikan pemahaman dan bekal untuk peneliti muda perempuan untuk bisa lolos," ungkap Uyung.

Baca juga: Daftar 30 Perguruan Tinggi dengan Jurusan Kedokteran Terbaik, Ada Unand dan UNP

Uyung menyebutkan kebanyakan dosen, peneliti maupun mahasiswa di UNAND ialah perempuan. Sehingga potensi menang beasiswa Program For Women in Science 2023 terbuka lebar. [*/pkt]

Baca Juga

Peneliti UNAND Kembali Raih Prestasi Internasional, Masuk Top 100 Ilmuwan Indonesia
Peneliti UNAND Kembali Raih Prestasi Internasional, Masuk Top 100 Ilmuwan Indonesia
Pengembangan Prodi Baru Jadi Fokus Utama Raker FISIP Unand
Pengembangan Prodi Baru Jadi Fokus Utama Raker FISIP Unand
Unand Selesaikan Polemik Kepemimpinan LPM, Fokus pada Pengembangan Mutu
Unand Selesaikan Polemik Kepemimpinan LPM, Fokus pada Pengembangan Mutu
Polemik Jabatan Wakil Rektor II Unand: Khairul Fahmi Menang Gugatan, Namun Tolak Jabatan
Polemik Jabatan Wakil Rektor II Unand: Khairul Fahmi Menang Gugatan, Namun Tolak Jabatan
Alumni Unand Berbagi Tips Sukses Berkarier di Tingkat Global
Alumni Unand Berbagi Tips Sukses Berkarier di Tingkat Global
Unand Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Tingkatkan Reputasi Akademik
Unand Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Tingkatkan Reputasi Akademik