Padang, Padangkita.com - Eksisnya konsumsi rokok linting di kalangan kawula muda di Indonesia, juga terjadi di Kota Padang, Provinsi Sumbar. Momen ini dinilai sangat berdampak positif kepada petani tembakau lokal di Provinsi Sumbar.
Konsumsi rokok linting mulai familiar lagi beberapa tahun belakangan. Rokok linting bukan lagi pegangan para tetua, para anak muda kini tak lagi 'malu' mengkonsumsi rokok linting dalam kesehariannya.
"Dulunya rokok linting hanya eksis di sejumlah komunitas, seperti para pendaki gunung dan para seniman, yang memang cenderung mengkonsumsi tembakau jenis lokal. Sekarang mulai merata, dari semua kalangan," ujar Febi Weza, pemilik Sumbar Tobacco, salah satu toko yang menjual rokok linting di Kota Padang, Provinsi Sumbar.
Dijumpai Padangkita.com di toko beralamat di Jalan dr. Muhammad Hatta, Nomor 43, Kecamatan Pauh, Kota Padang, wirausaha muda yang akrab disapa Febi ini menilai, Sumbar sangat punya potensi dalam hal peningkatan ekonomi dari eksisnya rokok linting.
Beber dia, potensi pertanian tembakau di wilayah Sumbar sebenarnya cukup merata. Dari 19 kabupaten Kota, selain jenis tembakau Payakumbuh yang memang sudah terkenal, ada juga jenis lain seperti Rangkiang Madu dan Lumindai asal Sawahlunto dan juga jenis lain asal daerah Solok dan Pasaman.
"Selama ini orang hanya banyak tahu tembakau Payakumbuh, padahal Sumbar banyak jenis lain, ini yang coba kita angkat," ujar Febi.
Untuk stok di tokonya sendiri, di samping tembakau berbagai jenis dari daerah di Indonesia, Febi juga memesan langsung tembakau kepada petani di wilayah Sumbar, diantaranya jenis tembakau Payakumbuh.
Baca Juga : Ekonomi Sumbar 2022 Dipatok Tumbuh 5 Persen, Ini Sektor yang Kuat Menurut BI
Soal rasa kata dia, kualitas tembakau asal Sumbar sangat baik dan mendapat tempat dari para penikmat rokok. Bahkan selama ini, sejumlah perusahan besar nasional juga memakai jenis tembakau asal Sumbar untuk diproduksi. [isr/Pkt]