Rektor UNP: Inti Pendidikan Adalah Perbaikan Kualitas SDM

Rektor UNP: Inti Pendidikan Adalah Perbaikan Kualitas SDM

Rektor UNP bersama Menteri PDT dan Gubernur Sumatera barat. (Foto: Humas UNP)

Lampiran Gambar

Rektor UNP bersama Menteri PDT dan Gubernur Sumatera barat. (Foto: Humas UNP)

Padangkita.com - Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) menegaskan pendidikan merupakan faktor kunci untuk memperbaiki kualitas suatu bangsa secara umum.

Menurutnya, tantangan global dewasa ini telah menempatkan pendidikan sebagai faktor penting untuk merebut peluang dan kemajuan. Jika berhasil menciptakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas maka akan dengan mudah menguasai pembangunan.

"Inti dari pendidikan adalah perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia," kata Rektor UNP, Ganefri dalam kegiatan Rembuk Pendidikan dan Kebudayaan Daerah, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kamis (08/06/2017).

Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pendidikan tersebut, parameter Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa dijadikan barometer seberapa jauh sebuah daerah telah bekerja maksimal meningkatkan IPM di daerahnya.

Untuk mengejar ketertinggalan sebuah daerah yang belum memiliki IPM yang memuaskan, dibutuhkan berbagai strategi efektif. Dan menurutnya hal tersebut membutuhkan dukungan semua pihak.

Strategi yang bisa dilakukan di antaranya adalah dengan memperkuat visi dan misi pendidikan, pembenahan kurikulum, peningkatan kualitas pendidik.

"Perhatian penuh pada pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, serta serius menggenjot kualitas peserta didik," tambahnya.

“Selain itu, guru tidak lagi sebagai learning centre, melainkan sebagai motivator agar peserta didik mau belajar, kemampuan ini tentu harus terus dikembangkan dan dibina oleh pemerintah daerah dan disokong oleh partisipasi masyarakat,” tutupnya.

Untuk diketahui bersama, hasil penelitian Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) beberapa waktu lalu menyatakan, indeks kualitas pendidikan di Indonesia berada di bawah Ethiopia dan Filipina.

Penelitian ini dilakukan di 14 negara secara random, yakni Inggris, Kanada, Australia, Filipina, Ethiopia, Korea Selatan, Indonesia, Nigeria, Honduras, Palestina, Tanzania, Zimbabwe, Kongo dan Chili.

Dalam penelitian ini ada 5 indikator yang diukur oleh JPPI, di antaranya governance, availability, accessibility, acceptability, dan adaptability. Dari kelima indikator yang diukur Indonesia menempati urutan ke-7 dengan nilai skor sebanyak 77%.

Baca Juga

Lisda Hendrajoni jadi Ketua ILUNI Pascasarjana UNP Periode 2025-2030
Lisda Hendrajoni jadi Ketua ILUNI Pascasarjana UNP Periode 2025-2030
Upacara Hardiknas di Sumbar, Mahyeldi Serukan Pendidikan yang Cerdas, Sehat dan Bermakna
Upacara Hardiknas di Sumbar, Mahyeldi Serukan Pendidikan yang Cerdas, Sehat dan Bermakna
Singgung Baru 1% ASN di Sumbar Bergelar Doktor, Mahyeldi Sebut Beasiswa LPDP Jembatan Emas
Singgung Baru 1% ASN di Sumbar Bergelar Doktor, Mahyeldi Sebut Beasiswa LPDP Jembatan Emas
Yota Balad Minta Disdikpora Buat Sekolah Unggul Tiap Desa dan Kelurahan di Kota Pariaman
Yota Balad Minta Disdikpora Buat Sekolah Unggul Tiap Desa dan Kelurahan di Kota Pariaman
Pemprov Sumbar Kerja Sama UniKL dan EMGS, Dorong Pendidikan Islami Bertaraf Internasional
Pemprov Sumbar Kerja Sama UniKL dan EMGS, Dorong Pendidikan Islami Bertaraf Internasional
Ada yang Salah Persepsi, Wako Yota Balad Jelaskan Program Unggulan Saga Saja Plus
Ada yang Salah Persepsi, Wako Yota Balad Jelaskan Program Unggulan Saga Saja Plus