Abdul Gani menang, calonnya yang merupakan kemenakannya sendiri yakni St. Janaid yang kala itu berusia 16 tahun diangkat menjadi Larah IV Koto.
Hal ini tentu saja semakin memperkuat dominasinya baik dibidang bisnis dan politik saat itu. Abdul Gani memang sosok yang berpengaruh saat itu.
Kekalahan Datuak Kayo berimbas panjang, ibarat sebuah rezim yang ditumbangkan, keluarga Datuak Kayo yang sedang menjabat mendadak disingkirkan, digantikan oleh anggota keluarga Abdul Gani.
Satu persatu, kelaurga Datuak Kayo dilengserkan, salah seorang diantaranya adalah Jaksa St. Salim di Padang. Posisi Saudara Dt. Kayo itu digantikan oleh saudara Abdul Gani yakni Abdul Rahman Dt. Dinagari.
Abdul Gani meninggal di Koto Gadang tanggal 29 Januari 1907. Rusli Amran dalam bukunya menulis: Abdul Gani wajib dicatat sebagai anak Minang terkaya di zamannya.
Bisnis dan politik perkoncoan dari dulu sudah ada dan modus operandinya sama saja. Belum yakin jugakah Anda bahwa sejarah sebenarnya memang berulang?