Padang, Padangkita.com - Puluhan ibu hamil dan anak balita berkumpul di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center Padang dalam rangka gerakan cegah stunting.
Kepala Puskesmas Andalas Weni Fitria Nuzulis menjelaskan kegiatan gerakan cegah stunting di ini sebagai bentuk upaya dalam penurunan angka stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
"Kegiatan ini memang kita targetkan kepada ibu yang sedang hamil dengan risiko tinggi yang nantinya dikhawatirkan akan melahirkan anak yang stunting," jelasnya dilansir Kamis (1/6/2023).
Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan ini juga ditujukan kepada balita yang sudah dua bulan namun tidak mengalami kenaikan berat badan, yang nantinya dikhawatirkan akan mengalami stunting.
"Balita yang mengalami stunting nantinya juga akan dilakukan pemeriksaan khusus, pada kesempatan ini juga kita datangkan dokter obgyn dan dokter khusus anak," ucapnya.
Menurutnya, gerakan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah Padang dengan permasalahan stunting. Selain itu juga sebagai bentuk bahwa pemerintah benar-benar konsen dan serius dalam mengatasi masalah ini.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Andalas jumlah anak yang stunting sebanyak 123 orang. Pada Desember 2022 hingga bulan April 2023 terjadi penurunan sebanyak 88 anak yang mengalami stunting.
"Tentunya ini semua berkat kerja keras dan usaha bersama, kendati demikian kami akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting," terangnya.
Selain itu, pada kegiatan tersebut Puskemas Andalas juga menyediakan layanan pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan anak stunting dan skrining usia produktif.
Sementara itu Wakil Wali Kota Padang Ekos Albar yang meresmikan kegiatan aksi cegah stunting mengatakan stunting menjadi fokus bersama dan dibutuhkan kerja keras untuk menurunkan stunting di Padang. Termasuk perlunya peran bersama dengan stakeholder terkait.
"Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024," terangnya.
Untuk itu pihaknya mengajak ibu-ibu agar berkonsultasi kepada puskesmas untuk memeriksa anaknya, karena penurunan angka stunting perlu kerja sama dalam hal ini
"Permasalahan stunting tidak hanya diselesaikan sendiri namun butuh kolaborasi bersama. Semoga kegiatan ini berkesinambungan dan inovasi yang dibuat dalam upaya penurunan angka stunting dapat membuahkan hasil," ujar Ekos yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Pihaknya sangat mengapresiasi Aksi Cegah Stunting yang telah melibatkan berbagai pihak akademisi seperti Bagian Anak RSUP dr. M. Jamil Padang, pihak swasta yaitu RSU Bunda dan RSIA Cicik dan tentu saja kader dan tokoh masyarakat sebagai penggerak yang bahu membahu dengan segenap unsur baik itu Puskesmas Andalas ataupun Kecamatan dalam melakukan percepatan penurunan stunting.
Baca Juga : Seorang Polisi di Padang, Gunakan Uang Pribadi dan Rumahnya untuk Penanganan Stunting, Tujuannya Mulia
"Saya ucapkan terima kasih banyak atas kerja keras seluruh panitia dari Puskesmas Andalas dan Kecamatan Padang Timur yang telah mengangkat acara ini, semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan dan berkesinambungan dan inovasi yang telah dibuat dapat dilanjutkan, diperbaiki terus - menerus sehingga membuahkan hasil untuk percepatan penurunan stunting di Kota Padang tercinta," pungkasnya. [*/hdp]