Padang, Padangkita.com – PT Semen Padang, anak usaha SIG, memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi baru terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan Alternative Fuel & Raw Material (AFR) atau Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.
“Pemanfaatan AFR mendukung prinsip EBT dengan mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, ini juga menjadi solusi ramah lingkungan terhadap permasalahan limbah,” ujar Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati lewat keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).
Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah melalui energi terbarukan.
Sepanjang tahun 2024, PT Semen Padang mencatatkan penggunaan AFR sebanyak 29.674,05 ton, setara dengan 2,45% dari total kebutuhan bahan bakar utama. Capaian ini melampaui target perusahaan yang sebelumnya ditetapkan sebesar 2,14%.
Penggunaan AFR memberikan manfaat ganda, yaitu pengurangan emisi karbon dan penghematan biaya produksi. “Kami berharap kinerja AFR di tahun 2025 dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus berinovasi dalam penggunaan energi terbarukan,” tambah Nur Anita.
Selain manfaat lingkungan, PT Semen Padang juga melihat peluang ekonomi dari penerapan AFR. Pemanfaatan bahan bakar alternatif seperti biomassa dan limbah tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan limbah industri yang lebih efektif dan menciptakan nilai ekonomi dari limbah tersebut.
Staf AFR PT Semen Padang, Musytaqim Nasra, menjelaskan beberapa tantangan dalam implementasi AFR, di antaranya persaingan harga biomassa dan keterbatasan peralatan. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis untuk terus meningkatkan pemanfaatan AFR.
“AFR telah terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi operasional perusahaan sekaligus pelestarian lingkungan,” kata Musytaqim.
Selama tahun 2024, PT Semen Padang memanfaatkan 16 jenis AFR untuk menggantikan batubara. Jenis-jenis AFR tersebut meliputi berbagai bahan bakar terbarukan, seperti Spent Bleaching Earth (SBE) sebanyak 9.175,08 ton, sekam padi (1.740,49 ton), kayu kaliandra (19,83 ton), fiber sawit (3.230,76 ton), serbuk gergaji (938,46 ton), dan tongkol jagung (21,07 ton).
Perusahaan juga memanfaatkan berbagai jenis limbah, seperti Sludge Oil, Glycerin Pitch, oli bekas, dan sampah yang dikumpulkan melalui program “Nabuang Sarok” berbasis aplikasi.
“Program Nabuang Sarok ini menjadi salah satu inisiatif inovatif perusahaan untuk mendukung pengelolaan sampah masyarakat secara berkelanjutan,” jelas Musytaqim.
Beberapa AFR lain seperti residu filtrasi dan Sludge Ipal juga dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya penggantian batubara. “Dengan pemanfaatan AFR, kami dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan, mendukung pengelolaan limbah, dan menciptakan efisiensi biaya produksi,” beber Musytaqim.
Musytaqim menegaskan bahwa dengan pemanfaatan AFR yang lebih luas, PT Semen Padang berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Baca Juga: Sampah di TPA Air Dingin Padang Bakal Diolah Jadi Energi Terbarukan
“Komitmen ini menjadi bagian dari visi jangka panjang PT Semen Padang dalam menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” pungkasnya. [*/hdp]