Padang, Padangkita.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus mendorong peningkatan ketahanan pangan, salah satunya melalui pencitraan positif terhadap profesi petani dan sektor pertanian.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar, Mursalim mengadakan pertemuan dengan para Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Sumbar, Selasa (9/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumbar, mendukung proyek perubahan yang digagas oleh Mursalim dengan tema “Membangun Citra Positif Petani dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi.
Disebutkan, proyek perubahan ini berangkat dari fakta: meskipun Indonesia dikenal sebagai negara agraris, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB justru menurun dari 13,34% pada 2014 menjadi 12,61% pada 2024, sebagaimana data INDEF, Februari 2025.
Salah satu tantangan utama adalah menurunnya minat generasi muda terjun ke pertanian. Data BPS menunjukkan mayoritas petani berusia di atas 45 tahun, sementara petani milenial hanya 21,93% dari total petani.
“Profesi petani masih dicitrakan negatif, identik dengan kemiskinan, pekerjaan fisik yang berat, penghasilan tidak menentu, tertinggal dari sisi teknologi, serta ditempatkan pada lapisan sosial yang lemah,” kata Mursalim.
Padahal, lanjut dia, pertanian Indonesia sudah memasuki era transformasi, dengan pemanfaatan teknologi digital, Internet of Things (IoT), drone, hingga platform e-commerce. Survei BPS tahun 2023 mencatat 46,84% dari 28,19 juta petani telah menggunakan alat/mesin modern dan teknologi digital.
Contoh penerapan teknologi di antaranya IoT mampu menghemat air hingga 30% dan meningkatkan hasil panen padi 20%. Kemudian, penggunaan drone dapat meningkatkan efisiensi pemantauan hingga 40%. Dan, lewat e-commerce telah membuka akses pasar langsung dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak.
“Narasi transformasi digital pertanian belum sepenuhnya menyentuh masyarakat luas, sehingga citra petani masih stagnan sebagai profesi tradisional dan kurang bergengsi,” kata Mursalim.
Kondisi ini, lanjut dia, menimbulkan ancaman serius bagi ketahanan pangan nasional, terlebih dengan adanya pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, bencana alam, hingga potensi konflik regional.
Oleh karena itu, membangun citra positif petani menjadi langkah mendesak, baik untuk menjaga ketahanan pangan maupun mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Harapan dari implementasi proyek perubahan ini adalah dukungan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dalam bentuk mencarikan petani milenial sukses di daerah masing-masing untuk dijadikan role model,” paparnya.
Adapu role model petani milenial sukses, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda agar lebih tertarik menekuni profesi petani.
Direncanakan kisah sukses petani milenial akan dipublikasikan Pemprov Sumbar dalam bentuk berita dan video, dan akan disebarluaskan melalui berbagai saluran komunikasi, baik internal maupun eksternal.
“Publikasi ini bertujuan memperkuat narasi bahwa profesi petani adalah profesi modern, produktif, berdaya saing, dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan ekonomi bangsa,” ujar Mursalim.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Dukung Pengalihan Status Kepegawaian Penyuluh Pertanian ke Kementan
Rencana Pemprov Sumbar ini pun mendapat sambutan positif dari Para Kepala Dinas Pertanian se-Sumbar. Menurut mereka hal itu merupakan sebuah terobosan menarik untuk meningkatkan minat generasi muda untuk menggeluti sektor pertanian. [*/adpsb]