Padang, Padangkita.com – Pantun pernah amat populer, khususnya di Sumatra Barat (Sumbar), pada rentang 2016-2021. Irwan Prayitno, yang jadi Gubernur Sumbar periode itu, senantiasa menyelipkan pantun hampir di setiap acara yang dia hadiri.
Sehingga, Irwan Prayitno pun disebut sebagai gubernur yang suka berpantun. Atas kebiasaannya ini, Irwan Prayitno diganjar Rekor MURI. Puluhan ribu pantun telah diciptakan Irwan Prayitno. Hebatnya, pantun karya Rektor Universitas Adzkia ini, diciptakan secara spontan dan sebagiannya telah dibukukan.
Nah, pantun sendiri telah ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Dunia (UNESCO) sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dan masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO pada sidang ke-15 tanggal 14-18 Desember 2020.
Namun, penyerahan sertifikat UNESCO tertunda karena pembatasan akibat pandemi Covid-19. Barulah pada Jumat, (12/8/2022) penyerahan sertifikat diadakan di Plaza Insan Berprestasi Gedung A, Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta.
Namun, bukan gubernur Sumbar yang menerima sertifikat, melainkan Gubernur Riau Syamsuar. Sertifikat pantun diserahkan Sekjen Kemendikbudristek Suharti kepada Gubernur Riau Syamsuar.
"Alhamdulillah, kita mengucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah menetapkan pantun sebagai WBTb dan hari ini kita terima sertifikatnya," kata Syamsuar di laman situs resmi Pemprov Riau.
"Kini pantun tidak lagi sekadar budaya masyarakat Melayu, tapi sudah mendunia. Sudah diakui dunia," ujar Syamsuar sembari berharap pantun semakin berkembang dan memberikan warna baru bagi tradisi masyarakat internasional.
Mendikbudristek Nadiem Makarim yang menyampaikan sambutan secara daring menyampaikan apresiasi atas pengakuan pantun sebagai WBTb oleh UNESCO.
Sementara itu Menlu Retno Marsudi yang juga menyampaikan sambutan secara daring berharap pantun akan mengenalkan Indonesia kepada dunia. Sekaligus membawa pesan perdamaian kepada dunia.
Pantun diakui UNESCO sebagai WBTb milik Indonesia dan Malaysia. Perjuangan pantun sebagai WBTb sudah dimulai sejak 2016, dan baru diakui UNESCO pada Desember 2020.
Dengan ditetapkannya pantun sebagai WBTb, maka Indonesia memiliki sedikitnya 10 elemen budaya yang ditetapkan WBTb oleh UNESCO. Yakni, wayang, keris, batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tari Bali, pinisi, pencak silat dan pantun. [*/pkt]