Polda Sumbar Periksa Kalaksa BPBD Sumbar dan Bendahara Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: 14 saksi telah diperiksa Polda Sumbar terkait dugaan penyelewengan anggaran Covid-19.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto. [Foto: Zulfikar/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kalaksa BPBD Sumbar diperiksa di Mapolda terkait kasus dugaan penyelewengan anggaran Covid-19.

Padang, Padangkita.com – Kasus dugaan penyelewengan anggaran penanganan Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) memasuki babak baru. Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) sejauh ini, ternyata telah memeriksa empat saksi.

Yang terbaru, penyidik Polda telah memeriksa Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman bersama Bendahara BPBD. Erman diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) di Mapolda Sumbar, Senin (15/3/2021).

Dihubungi Padangkita.com, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, Erman dan bendaharanya diperiksa polisi sebagai saksi.

"Iya, (Kalaksa BPBD Sumbar) diperiksa kemarin sama bendaharanya," kata Satake dihubungi Padangkita.com, Selasa (16/3/2021).

Satake tak tahu pasti berapa lama penyidik memeriksa Erman dan bendahara. Namun, Satake menyebutkan, saat diperiksa keduanya membawa sejumlah berkas.

Sejauh ini, kata dia, termasuk Erman, sudah empat orang yang diperiksa terkait dugaan penyelewengan dana Covid-19 Sumbar tersebut. Sebelumnya, polisi juga telah memeriksa dua orang saksi di Mapolda Sumbar.

Sebagaimana diketahui, kasus ini pertama kali mencuat setelah adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sumbar. Melalui Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), BPK mengungkap sejumlah kejanggalan yang mengarah ke dugaan penyelewengan anggaran yang berjumlah total Rp490 miliar. Sedikitnya, ada dugaan penyimpangan sebesar Rp150 miliar dari anggaran tersebut.

LHP BPK juga mengungkap ada dugaan mark-up atau pemahalan harga sebesar Rp4,9 miliar dalam pengadaan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.

Kemudian, ada juga sejumlah anggaran yang tidak bisa ditelusuri karena proses pengadaan ada yang dibayar secara tunai. Berdasar LHP ini, DPRD Sumbar membentuk panitia khusus atau pansus.

Baca juga: Selidiki Kasus Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19, Ini Kata Kabid Humas Polda Sumbar

Selain DPRD, sejumlah kalangan dan aktivis telah angkat suara soal kasus ini, meminta penegak hukum mengungkap tuntas dugaan penyimpangan anggaran penanganan Covid-19 ini. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Gubernur Mahyeldi Minta BPBD Matangkan Mitigasi
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Gubernur Mahyeldi Minta BPBD Matangkan Mitigasi
Pansus BLBI DPD RI Jilid 2 Targetkan Mempidana Obligor BLBI, Uang Rakyat harus Diselamatkan
Pansus BLBI DPD RI Jilid 2 Targetkan Mempidana Obligor BLBI, Uang Rakyat harus Diselamatkan
Ahmad Sahroni Minta Mahfud Tunjuk Hidung soal Tuduhan ‘Transaksi di Bawah Meja’
Ahmad Sahroni Minta Mahfud Tunjuk Hidung soal Tuduhan ‘Transaksi di Bawah Meja’
BPBD Sumbar Pastikan Video Detik-detik Longsor yang Disebut di Kelok 9, Adalah Hoaks
BPBD Sumbar Pastikan Video Detik-detik Longsor yang Disebut di Kelok 9, Adalah Hoaks
Sumbar Punya 41 Sirene Peringatan Dini Tsunami, 2 di Antaranya Rusak  
Sumbar Punya 41 Sirene Peringatan Dini Tsunami, 2 di Antaranya Rusak  
Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Sumbar Bersihkan Aliran Bendungan Batang Kuranji
Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Sumbar Bersihkan Aliran Bendungan Batang Kuranji