Simpang Empat, Padangkita.com - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat, Aristo Munandar meminta para relawannya untuk menyegerakan pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar), rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.
"Upayakan target pembangunan hunian sebanyak 200 unit untuk tahap awal bisa dituntaskan, agar bisa dilanjutkan dengan penyaluran donasi untuk membantu masyarakat terdampak menjalankan ibadah puasa meskipun dalam suasana keterbatasan," tegasnya kepada Padangkita.com, Minggu (26/3/2022).
Untuk memastikan, sebelumnya Aristo mengunjungi lokasi pembangunan Huntara bagi masyarakat terdampak gempa bumi 6,2 SR di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (24/3/2022) lalu. Pada kesempatan itu dia juga mengingatkan agar mengupayakan penghimpunan dan penyaluran bantuan secara berkesinambungan.
Ia mengatakan, sejauh ini berdasarkan inspeksi yang dilakukan pihaknya, tahapan pembangunan hunian di Pasaman Barat berlangsung lancar sesuai target awal dan sistem yang sudah ditetapkan.
"Luar biasa, hingga hari ini relawan PMI di Nagari Kajai, Pasaman Barat dibantu masyarakat sekitar telah menyelesaikan sebanyak 98 unit Huntara." ungkap Aristo
Ke depan, lanjutnya, PMI akan terus bekerja mendampingi masyarakat terdampak bencana gempa sesuai dengan kemampuan, tugas pokok dan fungsi PMI.
"Seluruh pengurus dan relawan dibawah naungan PMI Provinsi Sumatera Barat tetap siaga dan bisa segera diterjunkan sewaktu-waktu jika diperlukan, " sebutnya.
Pada kesempatan itu, Aristo Munandar juga menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat penerima manfaat Huntara yang pembangunannya digalang PMI bersama para pihak yang memiliki kepedulian terhadap gerakan kemanusiaan.
"Kepada semua pihak yang sudah membantu kami ucapkan ribuan terima kasih, semoga dicatatkan sebagai amaliah dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat penerima, " ungkapnya.
Dan kepada keluarga korban terdampak bencana, ia mengajak untuk selalu meningkatkan iman dan semangat untuk menjalani aktivitas selanjutnya.
"Bencana adalah ujian tak hanya bagi masyarakat yang terdampak, tapi juga ujian bagi kita semua untuk selalu memiliki rasa pengabdian dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama, " tutupnya. [isr]