Pembangunan Huntara Korban Gempa oleh PMI Sumbar Tersandung Pendanaan, Masyarakat Diminta Ikut  Berdonasi

Pembangunan Huntara Korban Gempa oleh PMI Sumbar Tersandung Pendanaan, Masyarakat Diminta Ikut  Berdonasi

Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar bersosialisasi dengan warga korban gempa M 6,1 di Kampung Durian Gunjo, Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman. [Foto: Ist]

Simpang Empat, Padangkita.com - Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat, Aristo Munandar hari ini, Kamis (24/3/2022) memantau kondisi warga korban gempa bumi magnitudo (M) 6,1 Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar).

Berkunjung ke Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Aristo melihat langsung kondisi warga yang masih banyak bertahan di pengungsian, yang kebanyakan di tenda darurat. Dia sangat prihatin dan meminta masyarakat dapat menggalakkan donasi untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi korban gempa.

"Huntara ini harus segera kita selesaikan," tegas Aristo di lokasi kunjungan.

Di Pasaman, Aristo bersosialisasi dengan warga Kampung Durian Gunjo, Jorong Siparayo, Nagari Malampah, terutama warga yang rumahnya hancur hingga tak bisa dihuni kembali.

"Kondisi disini sangat memprihatinkan. Hampir 90 persen rumah-rumah di kampung ini rata dengan tanah, tidak  bisa ditempati," terangnya.

Lanjut dia, bersyukur beberapa warga sudah menerima bantuan Hunian Sementara (Huntara) dari PMI. Beberapa warga sudah tinggal di Huntara yang dibangun PMI.

"Terimakasih kepada donatur. Semoga proses pengerjaan Huntara ini terus berjalan lancar," harap Aristo.

Saat dikunjungi di Huntara, Gadih (70), salah satu warga penerima bantuan Huntara PMI mengatakan bahwa ia bersama anak-anaknya berterimakasih kepada PMI, karena Huntara ini mereka dapat beristirahat dengan lebih nyaman dibanding di tenda.

"Beginilah kondisinya sekarang, semuanya hancur. Rumah saya dan rumah kedua anak saya hancur. Alhamdulillah kita dapat rumah ini (Huntara)," sebut dia.

Aristo mengaku pembangunan Huntara oleh PMI hingga saat ini masih belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena donasi yang diterima PMI Sumbar belum cukup.

"Target awal PMI untuk Pasaman sebanyak 150 unit. Sekarang baru selesai dibangun 14 unit Huntara," tuturnya

Mantan Bupati Agam ini menghimbau masyarakat dan lembaga lainnya untuk terus memberikan donasi Huntara agar warga yang masih tinggal ditenda bisa menempati rumah yang lebih layak secepatnya.

"Kami (PMI) mengajak masyarakat semua untuk terus berdonasi. Saudara kita disini masih membutuhkan uluran tangan kita" himbaunya.

Sementara itu, ditemui di Kantor Camat Tigo Nagari, Camat Anasril melaporkan bahwa total rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 528 rumah. Seluruh SKPD juga akan  bergotong royong membangun Huntara tersebut, dimana masing-masingnya bertanggung jawab atas 10 unit.

"Target kita sekitar 250 unit. Semoga selesai di bangun sebelum tanggal 2 April nanti" tutur Anasril.

Anasril juga berterimakasih kepada PMI dan lembaga lain serta masyarakat yang telah membantu membangun Huntara.

Baca Juga: 375 Huntara Dibangun di Pasbar, Ketua PMI Jusuf Kalla Kirim Bantun Mobil Tangki Air Bersih

"Terimakasih banyak, kami sangat terbantu dengan kehadiran PMI sampai sekarang ini di daerah kami," ucapnya. [isr]

Baca Juga

Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Dua Ternak Milik Warga di Pasaman Diserang Harimau Sumatra 
Dua Ternak Milik Warga di Pasaman Diserang Harimau Sumatra 
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Warga Pasaman Resah dengan Kemunculan Harimau Sumatra, Ini Tindakan BKSDA Sumbar 
Warga Pasaman Resah dengan Kemunculan Harimau Sumatra, Ini Tindakan BKSDA Sumbar 
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
BKSDA Sumbar : Kematian Harimau di Pasaman Akibat Jeratan Babi Merupakan Catatan Buruk 
BKSDA Sumbar : Kematian Harimau di Pasaman Akibat Jeratan Babi Merupakan Catatan Buruk