Painan, Padangkita.com - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menargetkan pada akhir 2021, sebanyak 80 persen penduduk yang berumur 12 tahun ke atas telah divaksin. Jumlahnya lebih dari 400 ribu orang.
Sekretaris Satgas Covid-19, Dailipal mengatakan, perlu strategi baru untuk meningkatkan partisipasi masyarakat mengikuti vaksin. Bahkan, untuk memperluas jangkauan, kegiatan vaksinasi ke depannya akan dilaksanakan di tiap kantor pemerintahan nagari. Tim vaksinator akan turun ke tiap nagari secara maraton melayani
"Rencana kita seperti itu. Jadi, vaksinasi tidak hanya dilakukan di Puskesmas, melainkan akan terjun langsung dan jemput bola ke 182 nagari di Pessel," jelas Dailipal, Sabtu (3/7/2021).
Upaya percepatan vaksinasi tersebut, jelas Dailipal merupakan bagian tugas dan tanggung jawab bersama tim Satgas dan Dinas Kesehatan termasuk kecamatan dan nagari guna mencapai sasaran vaksinasi sebanyak 80 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Pessel.
"Kalau kita hitung, terdapat 400 ribu lebih masyarakat yang bakal divaksin dan tuntas hingga akhir 2021. Untuk itu, perlu sinergisitasi semua pihak, Dinkes, tim Satgas secara berjenjang, kemudian TNI, Polri dan pihak lain untuk mendukung percepatan vaksinasi," katanya.
Guna memperkuat komitmen itu, tim Satgas juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Satgas kecamatan dan melibatkan TNI dan Polri bersama Dinas Kesehatan.
Sebut Dailipal, tenaga dokter atau vaksinator yang telah bersertifikat resmi sebagai vasksinator telah disiapkan untuk menggiatkan vaksinasi di tiap nagari. Terdapat 24 orang vaksinator yang akan menyebar di 20 titik layanan Pukesmas di 15 kecamatan di Pessel. Mereka bergerak secara bergilir menyuntik warga dengan vaksin Sinovac.
Selain itu, upaya yang tak kalah penting yang mesti dilakukan tim Satgas adalah memberikan edukasi dan pemahaman positif bagi warga bahwa begitu pentingnya pelaksanaan vaksinasi di tengah pandemi Covid-19.
Sosialisasi di tengah masyarakat, perlu diterapkan dengan bahasa yang persuasif dan mudah dipahami warga dengan memberikan sejumlah contoh untuk menguatkan keyakinan untuk divaksin.
Berdasarkan dari pengalaman sebelumnya, masyarakat sebetulnya masih bingung untuk mengikuti vaksinasi karena ada yang terpengaruh oleh informasi negatif seakan-akan Covid-19 tidak ada dan merupakan penyakit rekayasa.
Padahal itu bertolak belakang dengan para pakar kesehatan yang bergerak di bidang keilmuannya. Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan masih cara terbaik yang dianjurkan untuk mencegah terpapar Covid-19.
Jika pun terpapar usai vaksinasi, risikonya tidak sebesar seseorang yang belum divaksin. Lalu, peluang kesembuhan lebih besar lagi dibanding dengan orang tidak vaksin.
Baca juga: Di Pessel, ASN yang Tak Mau Divaksin Ditunda Kenaikan Pangkat dan Pembayaran Tunjangannya
"Masyarakat perlu kita beri pemahaman bahwa vaksin sangat aman dan tidak bahaya. Kemudian, Covid-19 itu betul nyata adanya. Dan jangan menyesal, sebelum itu terjadi pada diri sendiri dan anggota keluarga. Ayo kita sukseskan vaksinasi ini bersama-sama," imbaunya.
Dari laporan Dinas Kesehatan setempat, hampir 11 ribu masyarakat Pessel yang telah divaksin. Mereka terdiri dari masyarakat lansia, petugas publik serta tenaga kesehatan. (nik/pkt)