Pessel Tambah Lokasi Penangkaran Penyu Baru

Pessel Tambah Lokasi Penangkaran Penyu Baru

Ilustrasi penyu. (Foto: disunting dari cover buku Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu 2016-2030), Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP)

Lampiran Gambar

Ilustrasi penyu. (Foto: disunting dari cover buku Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu 2016-2030), Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP)

Padangkita.com - Objek wisata Pantai Tan Sridano di Nagari Taluk, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan akan dijadikan sebagai lokasi penangkaran penyu untuk mempopulerkan kawasan itu.

"Selain sebagai untuk meningkatkan popularitas, kami juga berharap kesadaran menjaga satwa yang dilindungi itu tertanam di diri setiap wisatawan yang berkunjung," kata Wali Nagari Taluk, Zainal seperti dikutip dari pesisirselatankab, Senin (19/03/2018).

Beberapa persiapan telah dilakukan untuk mewujudkannya, mulai dengan mengkomunikasikan dengan masyarakat hingga menjalin komunikasi dengan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Kecamatan Sutera yang aktif menangkar penyu sejak 2015.

"Hasil pembicaraan kami dengan para penangkar di Sutera cukup positif dan mereka bersedia berbagi ilmu seputar penyu," katanya.

Ia menjelaskan Pantai Tan Sridano sama dengan pantai lainnya di Pesisir Selatan yang menghadap langsung ke Samudera Hindia dan penyu-penyu kerap mendarat di sana untuk bertelur. Hanya saja setiap kali penyu-penyu mendarat ada saja oknum masyarakat yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil telur-telurnya.

Selanjutnya ada yang dikonsumsi sendiri oleh oknum masyarakat itu bahkan ada juga yang dijual dan kegiatan tersebut bukan lagi menjadi rahasia umum. Pantai Tan Sridano memiliki pasir yang putih dan di lokasi terdapat ribuan pohon pinus.

Popularitas Pantai Tan Sridano melejit pada akhir Desember 2016 yang waktu itu limbah medis berserakan di sepanjang bibir pantai. Berita tersebut selain diulas oleh media lokal juga diulas oleh media nasional.

Berkat kepedulian masyarakat setempat mereka langsung memungutnya tanpa komando, selanjutnya kasus itu ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat dan Polres Pesisir Selatan.

Baca Juga

Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah