Perintah Langsung Presiden Jokowi, Sabo Dam Gunung Marapi mulai Dibangun September 2024

Perintah Langsung Presiden Jokowi, Sabo Dam Gunung Marapi mulai Dibangun September 2024

Kondisi aliran sungai yang dipenuhi bebatuan dari galodo Gunung Marapi. Pada September 2024 ini, akan mulai dibangun beberap sabo dam di sejumlah sungai yang berhulu langsung ke Gunung Marapi. [Foto: Dok. Diskominfo Tanah Datar]

Batusangkar, Padangkita.com – Upaya penanggulangan lahar dingin dan galodo dari Gunung Marapi terus dilakukan. Pada September tahun ini, akan mulai dibangun beberapa sabo dam di sungai yang berhulu langsung ke Gunung Marapi.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Tanah Datar, Jon Kennedi menyampaikan, rencana dimulainya pembangunan sabo dam tersebut berdasarkan informasi dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V dan Balai Sabo Yogyakarta.

Untuk tahap awal, kata Jon Kennedi, sabo dam akan dibangun di tiga aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi.

Ia menjelaskan, untuk wilayah Kabupaten Tanah Datar, akan dibangun sebanyak 40 sabo dam. Sementara itu, jumlah total sabo dam yang akan dibangun di sekitar Gunung Marapi sebanyak 56 sabo dam.

Jon Kennedi merinci, sabo dam akan dibangun di Batang Malana yang berlokasi di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan. Di sini, kata dia, akan dibangun tiga sabo dam. Kemudian, di Batang Anai Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto dan Silaing Bawah Kecamatan Padang Panjang Barat. Di Batang Anai ini akan dibangun dua sabo dam.

“Dan, di Batang Pagu-pagu Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto akan dibangun satu sabo dam. Pembangunan mulai dikerjakan pada September 2024 mendatang sesuai kontrak,” ungkap Jon Kennedi dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Menurut Jon Kenned, saat ini tim Balai Sabo Yogyakarta tengah mengklikan perencanaan pembangunan sabo dam. Sebab, pengukuran baru selesai dilakukan sekitar 15 hari yang lalu.

Diketahui, pembangunan sabo dam di sekitar Gunung Marapi merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi, pembangunan sabo dam harus segera dimulai tahun ini juga. Perintah itu disampaikan Jokowi saat meninjau korban banjir lahar dingin dan galodo Gunung Marapi, 21 Mei 2024 lalu.

Menurut Jokowi, untuk penanganan banjir lahar Gunung Marapi, sudah dihitung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedikitnya, kata Jokowi, dibutuhkan 56 sabo dam untuk Gunung Marapi.

“Sementara yang ada baru dua. Sehingga, diperlukan banyak tambahan lagi. Saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang penting, ada enam titik yang harus segera dimulai. Saya sudah minta Dirjen terkait di Kementerian PUPR,” kata Jokowi.

Sekadar informasi, bangunan sabo dam yang sangat penting untuk mencegah bencana lahar Gunung Marapi. Menurut Kementerian PUPR, bangunan sabo merupakan bangunan sumber daya air yang berfungsi untuk mengendalikan aliran sedimen/debris, baik yang terjadi di daerah vulkanik maupun non-vulkanik agar tidak menimbulkan bencana.

Bangunan sabo dapat berupa sabo dam (chekdam, consolidation dam, supporting dam), tanggul/tanggul pengarah, kantong sedimen, bank protection (reverment, groyne, sod, riprap dan lainnya).

Selain sebagai pengendali lahar akibar erupsi gunung berapi, sabo dam juga bermanfaat sebagai pengendali erosi hutan dan daerah pertanian serta mencegah bahaya longsor.

Material pasir dan batu-batuan yang tertahan di sabo dam juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber penghasilan. Bangunan sabo dam berfungsi untuk menahan sementara lahar yang akan turun dari hulu ke hilir semaksimal mungkin. Kemudian lahar ini dialirkan sesuai kapasitas tampung bangunan hilir. 

Baca juga: Gunung Marapi Butuh 56 Sabo Dam, Jokowi Perintahkan Pembangunan Dimulai Tahun Ini

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, sabo dam dibangun untuk menahan dan mengurangi kecepatan aliran lahar yang membawa material vulkanik, sehingga dapat meminimalisasi risiko bencana banjir lahar di hilir sungai serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar gunung.

“Kalau bendungan menahan air, sedangkan sabo dam menahan pasir dan batu sementara airnya tetap bisa lewat,” kata Menteri Basuki.

[*/pkt]

Baca Juga

Ini 4 WNI Asal Sumbar yang Dievakuasi dari Lebanon Ketika Disambut Plt Gubernur di BIM
Ini 4 WNI Asal Sumbar yang Dievakuasi dari Lebanon Ketika Disambut Plt Gubernur di BIM
Dinilai Berhasil sebagai Pj Wali Kota, Mendagri Perpanjang Masa Jabatan Sonny dan Roberia
Dinilai Berhasil sebagai Pj Wali Kota, Mendagri Perpanjang Masa Jabatan Sonny dan Roberia
Hansastri Resmi Jadi Dosen Unand, Plt Gubernur Sumbar Tunjuk Erinaldi sebagai Plh Sekdaprov
Hansastri Resmi Jadi Dosen Unand, Plt Gubernur Sumbar Tunjuk Erinaldi sebagai Plh Sekdaprov
Bertambah 1 Orang, Kini 4 WNI Asal Sumbar telah Berhasil Dievakuasi dari Lebanon
Bertambah 1 Orang, Kini 4 WNI Asal Sumbar telah Berhasil Dievakuasi dari Lebanon
Andre Rosiade: Hutama Karya “Pemenang” Tender Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik
Andre Rosiade: Hutama Karya “Pemenang” Tender Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik
2.432 Kilometer Jalan Tol Dibangun Kementerian PUPR Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
2.432 Kilometer Jalan Tol Dibangun Kementerian PUPR Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi